Kini, angka reproduksi efektif Covid-19 di Depok sudah di bawah 1.
"Dari 25 Mei 2020 sebesar 1,39 menjadi sebesar 0,54 pada 8 Juni 2020," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Rabu (10/6/2020).
Sebagai informasi, angka reproduksi efektif merupakan potensi penularan penyakit oleh seseorang.
Jika angkanya 3, maka 1 orang pasien positif Covid-19 berpotensi menularkan 3 orang lain, sehingga penularan masih terus terjadi secara cepat.
Apabila angkanya kurang dari 1, maka penularan dianggap bisa dikendalikan karena berjalan lambat.
Dalam grafik yang dilampirkan Idris, meskipun sudah di bawah 1, namun tampak tren angka reproduksi efektif Covid-19 masih naik-turun alias belum stabil.
Sebelumnya, Depok juga sempat mencatat angka reproduksi efektif di bawah 1 selama beberapa kali, yakni pada periode hari ke-51 hingga 61 dan periode hari ke-61 sampai 71.
Namun, angka itu akhirnya melonjak lagi ke atas 1 di akhir masing-masing periode.
"Dengan angka reproduksi efektif Kota Depok saat ini kurang dari 1, kita tidak boleh lengah, akan tetapi harus tetap waspada," ungkap Idris.
"Karena, penambahan dan penularan kasus masih terjadi. Maka dari itu, kita harus konsisten menjalankan protokol kesehatan, agar angka reproduksi efektif Covid-19 di Depok terus menurun," tambah dia.
Data terbaru per Selasa (9/6/2020), Kota Depok telah mencatat total 603 pasien positif Covid-19 sejak pertama kali diumumkan awal Maret 2020 lalu.
Sebanyak 335 pasien dinyatakan sembuh, sementara 30 orang lainnya meninggal dunia.
Dua hari terakhir ini Depok mencatat kenaikan lagi temuan kasus baru Covid-19 dengan jumlah dua digit, yakni 11 kasus baru pada Senin (8/6/2020), dan 10 kasus baru pada Selasa (9/6/2020).
Padahal, selama 12 hari sebelumnya, temuan kasus positif Covid-19 di Depok tak pernah sampai 2 digit.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/10/13265011/wali-kota-depok-klaim-angka-reproduksi-covid-19-menurun-2-pekan-terakhir