Sebagai informasi, April adalah bulan di mana pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kali pertama diterapkan di Kota Bekasi.
“Pada masa PSBB, masyarakat patuh, terutama pada bulan April, warga yang tinggal di rumah hampir 100 persen. Hal ini dilakukan dengan mengamati pergerakan orang melalaui Google di Kota Bekasi,” ucap Rahmat melalui siaran pers yang Kompas.com terima, Rabu (10/6/2020).
Namun, pada Mei, pergerakan masyarakat mulai meningkat di daerah-daerah perbatasan Kota Bekasi, khususnya pada saat Idul Fitri.
Karena pergerakan pada Mei meningkat, maka angka penularan Covid-19 juga meningkat menjadi 0,91.
Padahal, jika dilihat dari grafik dengan indikator perkiraan penularan Covid-19 dan laporan kasus baru per pekan --mulai 2 Maret hingga 15 April-, perkiraan angka reproduksi Covid-19 ada di sekitar 9.
Lalu, kasus penularan menurun lagi pada 15 April ke 6 Mei, perkiraan angka reproduksi Covid-19 menjadi 0,71.
Kemudian ada peningkatan pada 6 Mei ke 27 Mei, perkiraan perkiraan angka reproduksi Covid-19 menjadi 0,91.
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan, peningkatan pemeriksaan Covid-19 di Kota Bekasi secara masif juga terbukti menekan angka kasus dan angka kematian di Kota Bekasi yang saat ini terus menurun.
”Di Kota Bekasi banyak kasus yang ditemukan dalam kondisi dini mungkin dan pasien tapat ditangani dengan baik dan tidak mengalami perburukan,” ucap dia.
Oleh karena itu, Rahmat mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah jika tidak ada kepentingan.
“Pada prinsipnya makin banyak orang berada di rumah, makin kecil penularan. Sebaliknya, makin banyak orang di luar rumah maka makin tinggi penularan,” tutur Rahmat.
"Epidemiolog pun sangat mengapresiasi pemerintah Kota Bekasi dan seluruh warga Kota Bekasi yang telah disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan selama PSBB dan mengimbau untuk terus disiplin karena hal itu menekan angka penularan," imbuhnya.
Adapun saat ini pasien positif Covid-19 yang dirawat di Kota Bekasi ada 21 orang.
Sementara, total kasus positif di Kota Bekasi ada 320 kasus. Dari jumlah tersebut, ada 276 pasien positif Covid-19 yang sembuh dan 33 pasien positif yang meninggal dunia.
Kemudian, dari 13.512 orang yang lakukan rapid test, ada 312 yang reaktif, 40 konfirmasi positif melalui tes swab, 13.092 reaktif, 75 samar, dan 33 invalid.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/10/21170211/walkot-klaim-warga-bekasi-hampir-100-persen-tinggal-di-rumah-pada-awal