Bima mengatakan, mereka yang terpapar virus SARS-Cov-2 adalah tenaga medis dan juga pasien yang sedang menjalani rawat jalan.
Dari data yang diterimanya, kelompok tenaga kesehatan yang terinfeksi virus Corona adalah dokter, perawat, radiografer, bidan dan fisioterapi.
Sementara, untuk di luar tenaga kesehatan antara lain orang yang berobat ke rumah sakit, keluarga tenaga kesehatan, pasien yang sedang dirawat, dan teknisi IT di rumah sakit.
"Dalam catatan kami sebagian besar dalam kasus ini, sumbernya adalah terjadi penularan di tiga rumah sakit," ungkap Bima, Jumat (12/6/2020).
Bima menuturkan, atas kondisi itu, ia memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor untuk melakukan audit protokol kesehatan terhadap seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang ada di Kota Bogor.
Bima juga memutuskan ke depan agar seluruh pasien yang menjalani isolasi mandiri dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Sehingga, pengawasan dan pemantauan pasien bisa lebih ketat.
"Jangan sampai rumah sakit jadi tempat penularan Covid-19,” sebut Bima.
Dari data Covid-19 Kota Bogor, Rabu (10/6/2020), terjadi penambahan kasus pasien positif yang cukup besar. Tercatat, ada 16 penambahan kasus positif Covid-19.
Sementara, ada 135 pasien yang terkonfirmasi positif di hari itu.
Angka tersebut sekaligus mencatatkan jumlah penambahan kasus positif terbanyak selama wabah pandemi di Kota Bogor.
Sedangkan data per Jumat (12/6/2020), pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak 143 orang.
Pasien sembuh sebanyak 69 orang, pasien yang menjalani perawatan berjumlah 59 orang, serta yang meninggal berjumlah 15 orang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/12/17371111/penyebaran-covid-19-di-kota-bogor-paling-banyak-terjadi-di-rumah-sakit