Salin Artikel

PT Transjakarta Tambah Personel untuk Terapkan Protokol Kesehatan Selama PSBB Transisi

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, para personel ditambah untuk mengatur kepadatan penumpang di halte hingga di dalam bus.

Hal itu dilakukan lantaran penumpang yang bisa mengantre di halte maupun naik ke dalam bus hanya 50 persen dari kapasitas tempat yang tersedia selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi menuju new normal (kenormalan baru).

"Memastikan sterilisasi jalur untuk kelancaran dispatch bus. Tambah personel untuk atur kepadatan halte dan antrean termasuk di dalam bus. Nah personel tambahan ini akan memastikan terjaganya protokol jarak untuk memutus corona," kata Nadia saat dikonfirmasi, Sabtu (13/6/2020).

Nadia menyebutkan, petugas yang ditambah itu antara lain petugas keamanan, petugas operasional jalur, dan petugas layanan halte.

Rinciannya ada 90 petugas keamanan operasional, 335 petugas operasional jalur, 230 pramudi, 25 petugas comment center,  dan 500 petugas layanan halte.

"Ini kami sudah gandakan untuk dapat mengatur antrean, 13 petugas contact center yang di kantor untuk menjawab pertanyaan pelanggan, musti bagaimana, rutenya apa, sudah ada petugasnya untuk selalu standby 24 jam di kantor," kata dia.

Selain itu, ada 32 orang petugas mekanik dan telematik serta 39 petugas teknik sarana dan prasarana.

"Tentunya karyawan-karyawan lainnya tetap mem-backup untuk seluruh kelancaran operasioanl transjakarta untuk melayani seluruh pelanggan di DKI Jakarta," kata dia.

Meski ada penambahan petugas, Nadia meminta agar masyarakat untuk berjaga jarak dan tidak berdesakan saat di halte maupun di dalam bus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/13/18195861/pt-transjakarta-tambah-personel-untuk-terapkan-protokol-kesehatan-selama

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke