"Masih dibuka," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).
Pihaknya belum mendapat keterangan tertulis terkait hasil pemeriksaan swab test pedagang Pasar Induk Kramat Jati.
Padahal berdasarkan catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada 49 pedagang di Pasar Induk Kramat Jati yang positif Covid-19.
"Pemeriksaan dari sebelum Lebaran sampai sesudah Lebaran, kami belum terima hasilnya. Data tersebut yang jelas saat ini belum menerima data resmi tertulis," ucap Agus.
Ia mengatakan, Pasar Induk Kramat Jati terus menggalakkan penerapan protokol kesehatan.
Mulai dari pengecekan suhu, imbauan wajib masker, dan rutin penyemprotan desinfektan di kawasan pasar.
"Ini intens kita lakukan guna menyadarkan agar para pedagang dan pengunjung yang beraktifitas di pasar induk ini disiplin menjalankan protokol kesehatan," ujar Agus.
"Tentu kami berharap sinergi dengan wilayah baik kecamatan atau kelurahan juga dibantu dari unsur TNi dan Polri serta puskesmas bersama terus memastikan agar penyebaran Covid ini terus berkurang dan terus membaik," lanjut dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, sebanyak 137 pedagang di 18 pasar tradisional di Jakarta dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan dangan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Dari hasil pemeriksaan, ada 137 orang dari 18 pasar terkonfirmasi positif corona," ujar Widyastuti, Kamis (18/6/2020).
Pedagang yang paling banyak terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) merupakan pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ada 49 pedagang di Pasar Induk Kramat Jati yang terinfeksi Covid-19
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/20/13133091/49-pedagang-positif-covid-19-pasar-induk-kramat-jati-tetap-dibuka