Salin Artikel

Pro Kontra Warga Tanggapi Rencana Pemkot Gelar CFD di Bekasi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi berencana menggelar car free day (CFD) di Jalan Ahmad Yani, Minggu (5/7/2020).

Namun, rencana ini ternyata mendapat beragam tanggapan dari warga Bekasi.

Salah satu tanggapan datang dari Akil (23). Warga Bekasi ini tak setuju CFD diadakan di Bekasi.

Dia menilai, dengan diperbolehkannya CFD digelar, maka secara tidak langsung Pemkot juga memperbolehkan masyarakat untuk berkerumun.

Akil khawatir hal ini akan mengakibatkan terjadinya penyebaran kasus Covid-19 di tengah masyarakat yang olahraga saat CFD.

“Enggak setuju, CFD pasti ramai banget sih. Di Jakarta evaluasi langsung ditiadakan, ini Bekasi malah mau buat CFD. Ini sama aja kaya menyebarkan kasus Covid-19 ke masyarakat,” ucap Akil kepada Kompas.com, Jumat (26/6/2020).

Akil mengatakan, warga Bekasi kini rata-rata menganggap Covid-19 di kota mereka telah tiada. Buktinya, Akil kerap menemukan masyarakat yang tidak lagi menggunakan masker ketika ke luar rumah.

Sehingga saat CFD digelar nanti, kata Akil, bisa saja ada masyarakat yang tak mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

“Ya warga Bekasi itu sudah banyak yang tidak pakai masker sekarang. Jadi ya pasti adalah yang tidak pakai masker saat CFD nanti. Ini yang perlu diawasi oleh petugas,” ucap dia.

Sementara itu, Chika (26) berpendapat bahwa penyelenggaraan CFD tak terlalu penting di masa pandemi ini.

Sebab, kasus Covid-19 di Kota Bekasi belum sepenuhnya landai.

Ia mengatakan bahwa Pemkot Bekasi lebih baik menyiapkan ruang terbuka hijau di tiap-tiap kecamatan sebagai tempat berolahraga warga dibanding menggelar CFD.

Sehingga warga bisa olahraga sendiri di ruang terbuka hijau di lingkungan rumah masing-masing.

“Iya kalau dibuat ruang terbuka hijau untuk tempat berolahraga, kan warga Bekasi tidak perlu datang lagi ke Jalan Ahmad Yani,” kata dia.

Kemudian Vilan (24), ia mengaku tak setuju dengan diselenggarakannya CFD di Kota Bekasi.

Ia khawatir Pemkot tak bisa mengawasi seluruh masyarakat yang berolahraga di area CFD.

“Ini pasti berdesakkan dan belum tentu Pemkot bisa mengawasi seluruhnya ya. Kalau ada yang tidak pakai masker bisa membahayakan warga lainnya,” ucap Vilan.

Ia mengatakan, jika CFD jadi digelar, maka pihak Pemkot harus melakukan tes kesehatan secara masif kepada warga yang datang.

Vilan juga mempertanyakan, apakah Pemkot Bekasi masih lakukan tes terkait Covid-19 secara masif kepada masyarakat?

Sebab, di dalam website resmi Pemkot Bekasi corona.bekasikota.go.id, data test tersebut tak pernah ditampilkan.

“Aktivitas publik boleh dibuka, tetapi konsekuensinya kan tracing-nya harus ketat. Kalau di Bekasi ini saya heran, aktivitas dibuka doang (termasuk CFD), tetapi tracing-nya tidak pernah diumumin jumlah dan rasio tes PCR-nya. Kalau memang jadi digelar CFD, harapannya Pemkot bisa tes masif,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/26/14225211/pro-kontra-warga-tanggapi-rencana-pemkot-gelar-cfd-di-bekasi

Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke