Salin Artikel

Senin Pagi, Antrean Penumpang KRL Kembali Mengular di Stasiun Bogor

Deretan barisan penumpang memenuhi hingga ke area jalur pedestrian dan lokasi parkir di Stasiun Bogor.

Akun Twitter resmi milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) @CommuterLine menginformasikan, terjadi antrean yang cukup panjang.

Foto yang diunggah di akun tersebut, hingga pukul 07.20 WIB, memperlihatkan kondisi penumpukan penumpang hingga mengular ke area parkir.

Antean penumpang juga tampak dibagi menjadi tiga baris.

Padatnya antrean penumpang KRL mulai terjadi sejak satu jam sebelumnya.

PT KCI pada pukul 06.50 WIB sempat mengunggah foto kondisi yang memperlihatkan kondisi serupa.

Beragam komentar muncul dari para warganet, salah satunya akun milik @AudineAugust.

Ia mengibaratkan panjangnya antrean penumpang yang terjadi di Stasiun Bogor seperti bermain ular tangga.

"Ular naga panjangnya bukan kepalang," cuitnya.

Tanggapan lain juga muncul dari pemilik akun Twitter @tony_rmm. Dirinya mengatakan, antrean tersebut seperti ikut latihan baris-berbaris.

"Itu latihan baris berbaris," katanya.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebelumnya mencatat terus meningkatnya okupansi KRL di tengah pandemi Covid-19.

Data Senin pekan lalu menjadi yang tertinggi selama pandemi di Jabodetabek.

Saat itu tercatat 393.498 pengguna. Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding pada Senin sebelumnya.

"Jumlah pengguna KRL semakin meningkat setiap pekannya seiring dengan pembukaan kembali berbagai sektor perekonomian pada masa PSBB transisi," ujar Vice President Corporate Communication PT KCI, Anne Purba.

Ia menyatakan, PT KCI mendukung dan mengharapkan berbagai lembaga, kantor, dan dunia usaha dapat menerapkan sistem jam kerja bertahap bagi karyawannya.

Sistem kerja tersebut, yakni tahap 1 dimulai pukul 07.00 atau 07.30 dan tahap 2 yang dimulai 10.00 atau 10.30 sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Dengan pengaturan jam kerja bertahap, PT KCI berharap antrean di stasiun dapat lebih lancar dan mengurangi waktu tunggu para pengguna KRL," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/06/08441631/senin-pagi-antrean-penumpang-krl-kembali-mengular-di-stasiun-bogor

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke