Salin Artikel

Seminggu Gelar Lapak, Puluhan Sapi Kurban di Lenteng Agung Terjual

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan sapi kurban mulai terjual dari lapak-lapak pedagang sapi kurban di sekitar Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta.

Sapi-sapi tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp 25 juta per ekor.

Pantauan Kompas.com, Kamis (9/7/2020), para pedagang berjualan di area dekat KFC LA-Terrace. Dua pedagang di sisi Jalan Raya Lenteng Agung arah ke Universitas Indonesia dan satu pedagang di seberang KFC LA-Terrace.

Marketing Sumiland Farm Arpan Dadi mengaku mulai berjualan sapi kurban pada 2 Juli 2020 lalu. Lapaknya menjual sapi kurban jenis limosin, si brahman, dan peranakan ongole (PO).

"Di sini ada 120 sapi. Kami jual sapi beratnya mulai dari 300 kilogram sampai 1 ton, 151 kilogram," kata Arpan saat ditemui Kompas.com di lapak sapinya, Kamis sore.

Arpan mengaku bahwa sapinya sudah terjual 20 ekor. Para pembeli berasal dari langganan tahun-tahun sebelumnya.

"Di wilayah Jagakarsa ini bukan zona merah. Untuk antisipasi, pembeli dari mana-mana, kami siapkan tempat cuci tangan, pakai thermo gun, memakai masker, dan jaga jarak," ujar Arpan.

Lapak sapi kurban lainnya, Lembu Mukti Qurban, berada di sebelum lapak Sumiland Farm. Koordinator Lembu Mukti Qurban Ari mengatakan, pihaknya mulai membuka lapak sapi kurban pada 2 Juli 2020.

"Sudah jualan seminggu, 16 ekor sapi yang sudah laku. Pelanggan kami yayasan dan perorangan yang beli," kata Ari saat ditemui di lapaknya.

Ari mengatakan, para pembeli mulai membeli sapi kurban lewat telepon dan saluran penjualan daring lainnya. Saat ini, pembeli tak datang beramai-ramai.

"Sekarang cuma nyuruh, orang buat survei. Sebelum corona, orang yang mau beli ikut.  Misalnya panitia masjid, semua ikut. Yang beli satu, bisa sekeluarga ikut," ujarnya.

Ia mengatakan, para pembeli mulai membeli sapi kurban lebih awal lantaran tak ingin menunggu lapak semakin ramai. Ari menilai pembeli mempertimbangkan adanya penularan Covid-19 jika harus datang ke lapak sapi kurban beramai-ramai.

Lenteng Agung merupakan sebuah kelurahan di Kecamatan Jagakarsa. Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga 25 Juni 2020, tak ada zona merah di Kecamatan Jagakarsa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/09/23135121/seminggu-gelar-lapak-puluhan-sapi-kurban-di-lenteng-agung-terjual

Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke