JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyarankan semua pabrik untuk menggelar tes Covid-19 terhadap karyawannya secara berkala.
Sebab, kawasan industri rentan menjadi lokasi penularan Covid-19.
"Sebaiknya semua pabrik harusnya melakukan tes skrining berkala, mau itu rapid test atau tes swab," ujar Miko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).
Miko berujar, tes Covid-19 perlu dilakukan mengingat pandemi Covid-19 masih akan berlangsung dalam waktu yang lama.
Sementara itu, pabrik-pabrik kini diizinkan beroperasi demi menggerakkan perekonomian.
"Harusnya itu bisa diperiksa secara berkala, dua bulan atau tiga bulan sekali, karena (pandemi Covid-19) ini akan panjang, akan setahun lebih," kata dia.
Selain pemeriksaan Covid-19 secara berkala, Miko menyarankan industri-industri untuk memperketat penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2).
Salah satunya dengan mewajibkan seluruh karyawan dan tamu untuk memakai face shield.
"Kalau perlu sebaiknya pakai face shield, apalagi kalau perusahaannya menerima orang (tamu) masuk," ucap Miko.
Penerapan protokol kesehatan juga harus diawasi secara ketat oleh setiap departemen di pabrik. Dengan demikian, potensi penularan Covid-19 bisa dikendalikan.
"Pengawasannya per departemen, bukan hanya pengawasan perusahaan. Jadi tiap departemen mengawasi karyawannya masing-masing, jadi lebih cermat mengawasi pekerjanya," tuturnya.
Sejumlah karyawan di beberapa pabrik di kawasan Jabodetabek dilaporkan positif Covid-19.
Akibatnya, pabrik atau perusahaan tersebut harus ditutup sementara guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
Beberapa pabrik yang pernah atau sedang ditutup sementara akibat adanya kasus Covid-19, yakni PT Yamaha Music Manufacturing Indonesia (YMMI) di kawasan industri Jakarta Timur; PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Sunter, Jakarta Utara.
Kemudian, pabrik teh tea based beverages (TBB) PT Unilever Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat; dan salah satu perusahaan Hitachi di kawasan industri Cikarang.
Menyikapi temuan kasus Covid-19 di kawasan industri, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta para kepala daerah di Jabar untuk mewajibkan industri besar melaksanakan tes polymerase chain reaction (PCR) mandiri bagi pegawai.
"Kewaspadaan ekonomi yang sudah dibuka, meminta kepada kepala daerah untuk mewajibkan industri besar melakukan tes PCR mandiri minimal 10 persen dari total pekerja secara acak untuk memastikan tidak ada anomali lainnya," kata Ridwan Kamil, Jumat (3/7/2020).
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/10/16274591/rentan-jadi-tempat-penularan-pabrik-disarankan-gelar-tes-covid-19-secara