JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana Pramesti menyatakan bahwa jumlah okupansi bus gratis yang disediakan di stasiun-stasiun KRL ramai penumpang di Bodetabek konsisten di atas 1.000 orang.
Akan tetapi, jumlah okupansi tersebut masih belum mencapai tingkat kapasitas maksimum yang tersedia.
"Pada Senin (13/7/2020), tercatat 1.112 orang penumpang yang diangkut," jelas Polana melalui keterangan tertulis kepada wartawan pada Senin (13/7/2020) sore.
"Jumlah tersebut meliputi dari Bogor (Stasiun Bogor dan Botani Square, Bogor) sebanyak 935 orang dan dari Stasiun Cikarang, Bekasi sebanyak 177 orang," imbuhnya.
Polana mengungkapkan, jumlah bus gratis yang memberangkatkan penumpang hanya 77 unit kemarin pagi, dengan rincian 65 perjalanan dari Stasiun Bogor dan 12 sisanya dari Stasiun Cikarang, Bekasi, dari total 170 unit yang tersedia.
Hasil pemantauan BPTJ pagi tadi, antrean panjang terjadi sejak sekitar pukul 05.15 WIB. Keberadaan bus gratis yang disediakan BPTJ dan Pemprov DKI Jakarta diklaim mampu mengurai antrean sekitar pukul 06.30 WIB.
Polana menambahkan, okupansi bus gratis tersebut tidak jauh berbeda banyak dengan waktu-waktu sebelumnya.
Jumlah pengguna bus gratis di atas 1.000 orang tampak konsisten sejak bulan lalu.
Senin (15/6/2020), saat jumlah bus gratis yang tersedia masih 82 unit, okupansi penumpang sudah mencapai 1.145 orang. Jumlah bus yang berangkat yakni 75 unit.
Sama dengan situasi sekarang, keberangkatan paling banyak didominasi dari Stasiun Bogor, disusul keberangkatan dari Bekasi, yakni Stasiun Tambun dan Cikarang.
"Bus yang disiapkan di Tangerang hampir tidak termanfaatkan karena tidak terjadi penumpukan penumpang KRL, sehingga hanya mengangkut 2 orang," tutur Polana.
"Oleh karena itu untuk selanjutnya di Tangerang tidak lagi disiapkan layanan bus gratis ini. Karakteristik pelaju Tangerang-Jakarta relatif lebih dekat dan sudah cukup banyak angkutan JR Conn," tambahnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/14/06103961/bptj-pengguna-bus-gratis-lebih-dari-1000-orang-hanya-70-an-unit-terpakai