TANGERANG, KOMPAS.com - Selain krisis kesehatan, pandemi Covid-19 juga mengundang krisis ekonomi, tetapi tidak untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di Kota Tangerang.
Setidaknya itu yang dirasakan Leko Damayanti, perajin enceng gondok di Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.
Leko bercerita, usahanya membuat kerajinan dari bahan enceng gondok bisa bertahan karena melakukan inovasi penjualan.
Pada awal masa pandemi pemasaran produknya bukan merupakan kebutuhan utama dan sempat terpuruk. Namun, dia mencari peluang agar kerajinan tersebut bisa diminati di masa pandemi Covid-19.
Inovasi lain yang dilakukan Leko yaitu membuat produk rumah cover pot. Setidaknya dalam waktu seminggu ada 30 produk cover pot hasil kreasinya ludes terjual.
“Saat pandemi orang banyak di rumah, hal itu saya manfaatkan dengan membuat produk rumahan dan terbukti banyak diminati karena orang banyak yang lebih perhatian pada kebersihan rumah," kata Leko dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Rabu (5/8/2020).
Bahkan di masa pandemi ini dia justru berhasil mengekspor kerajinan tangan dari enceng gondok. Pada Mei lalu, order dari luar negeri mulai berdatangan.
“Sempat juga eksor ke Israel. Dan kini sudah ada pemasukan hingga 10 juta rupiah (per bulan) berangsung mulai normal,” kata Leko.
Begitu juga salah satu UMKM di Kota Tangerang dengan nama brand Dapur Ukhti. UMKM ini bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 dengan pola pemasaran secara daring yang dinilai efektif.
“Penjualan online alhamdulillah meningkat di pandemi saat ini, terutama bulan Ramadan kemarin," kata dia.
UMKM yang memproduksi kue dan makanan beku ini justru "ketiban" rezeki di masa pandemi. Mereka berhasil memasarkan produk secara daring dan melayani pengiriman di wilayah Jabodetabek.
"Kami pasarkan dengan cara daring lewat Instagram, WhatsApp, endorse, iklan, dan promo. Pembeli terjauh kami bahkan ada dari kota Bandung," kata pemilik UMKM Dapur Ukhti, Devie Fevriena Nugraeni.
Pelaku UMKM lainnya Tata Sukanta pendiri bakso beranak mencoba membuat inovasi dengan membuka lapaknya melalui media sosial Instagram.
Dari Instagram dia merasakan efek dagangannya menjadi laris manis dari sebelumnya.
“Yakin bahwa badai akan berlalu serta rezeki selalu datang tanpa kita tahu," tutur Tata.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/05/21561791/geliat-umkm-kota-tangerang-bertahan-di-masa-pandemi-covid-19