Salin Artikel

423 Karyawan di 5 Pabrik Kabupaten Bekasi Positif Covid-19, Berikut Daftarnya

Kasus Covid-19 muncul secara berurutan usai Pemerintah melonggarkan PSBB.

Sejak 8 Juli lalu, sebanyak 423 karyawan di 5 pabrik industri di Kabupaten Bekasi terpapar Covid-19. Rata-rata mereka berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Berikut daftar klaster penyebaran Covid-19 di pabrik Kabupaten Bekasi:

1. Pabrik Spare Part PT Nippon Oliseal Kagyu

Pekan lalu atau akhir Agustus lalu, PT Nippon Oliseal Kagyu (NOK) melaporkan ada 88 karyawannya yang positif Covid-19 kepada Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, dari 88 orang yang terpapar Covid-19, sebanyak 68 karyawan merupakan warga Kabupaten Bekasi.

Sisanya warga luar Kabupaten Bekasi.

Ia mengatakan, sebanyak 6 karyawan pabrik spare part ini sudah dinyatakan sembuh.

Hingga kini belum diketahui awal mula kasus Covid-19 muncul. Pihak Pemkab masih mencari tahu dari mana awal mula penyebaran transmisi Covid-19 di PT NOK.

Setelah muncul klaster Covid-19, sebagian unit produksi spare parts mobil tersebut harus ditutup.

“Sebagian unitnya udah ditutup,” ucap Alamsyah.

2. Pabrik motor Suzuki

Pada pertengahan Agustus juga dilaporkan 71 karyawan perancangan sepeda motor Suzuki di Tambun I, Kabupaten Bekasi terpapar Covid-19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Bekasi Irfan Maulana menyampaikan, awalnya pihak perusahaan melakukan rapid test Covid-19 terhadap karyawan.

Sekitar 900 karyawan menjalani rapid test. Seluruh karyawan yang hasilnya reaktif lalu menjalani tes swab.

Hasilnya, 71 karyawan dinyatakan positif Covid-19.

Irfan mengatakan, seluruh karyawan positif Covid-19 sedang menjalani isolasi. Rata-rata mereka berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Meski tetap beroperasi, Head of PR & Digital PT Suzuki Indomobil Sales Rudiansyah mengatakan, kapasitas produksi Suzuki di pabrik Tambun I Kabupaten Bekasi telah dikurangi 50 persen.

“Sebetulnya kami sudah lakukan penutupan pabrik dari Mei. Tetapi bukan karena ditemukan kasus. Karena kita harus comply (tunduk) ke pemerintah. Nah sekarang kami kurangi produksi 50 persen, jadi supaya penyebarannya kami putus. Itu pun kami lakukan sesuai rekomendasi dari Gugus Tugas,” jelas Rudiansyah.

3. LG Electronics

Kemudian pada 19 Agustus lalu, 242 karyawan perusahaan LG Electronics di kawasan MM 2.100 Industri Cikarang terpapar Covid-19.

Klaster ini bermula dari temuan kasus Covid-19 seorang karyawan.

Setelah itu, 776 karyawan LG dilakukan tes swab untuk memastikan apakah ada kasus lain. Hasilnya, 242 orang positif Covid-19.

Dari 242 orang itu, sebanyak 25 karyawan dirawat di rumah sakit yang tersebar di Rumah Sakit DKI Jakarta, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.

Sementara, sisanya menjalani isolasi mandiri di Labkesda, Wisma Ki Hajar Dewantara, dan di apartemen yang disiapkan perusahaan.

Setelah muncul klaster Covid-19, LG Electronics menyebutkan bahwa kantor dan pabriknya di Cikarang itu ditutup sementara selama sembilan hari.

Perusahaan asal Korea Selatan yang memproduksi televisi dan barang-barang elektronik digital itu melakukan sterilisasi seperti penyemprotan disinfektan terhadap seluruh properti demi keselamatan dan kesehatan para karyawan.

4. PT Unilever

Pada Juli lalu dilaporkan 21 karyawan pabrik PT Unilever Indonesia di Cikarang terpapar Covid-19.

Hasil pelacakan kasus, ditemukan 15 orang anggota keluarga karyawan juga positif Covid-19.

Penyebaran SARS-CoV-2 bermula dari salah satu karyawan di bagian engineering pabrik teh tea based beverages (TBB) Unilever sakit dan mengalami gejala Covid-19.

Karyawan tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah berobat ke salah satu rumah sakit.

Setelah adanya temuan karyawan positif Covid-19, Unilever menutup sementara operasional pabrik sejak 26 Juni 2020.

Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, Unilever menerapkan protokol yang tegas dalam menangani kasus Covid-19 di seluruh kantor dan pabrik yang tersebar di 180 negara, termasuk di Indonesia.

Salah satunya dengan membagi zona pabrik.

"Kompleks pabrik Unilever Cikarang terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apa pun," ucap Sancoyo, Kamis (2/7/2020).

Unilever juga menerapkan sejumlah protokol keamanan di gedung TBB, seperti melarang perjalanan karyawan dan mengatur kerja dari rumah bagi karyawan yang biasa bekerja di kantor.

5. Hitachi

Selan itu, perusahaan multinasional Hitachi di kawasan industri Cikarang juga harus tutup sementara setelah seorang karyawannya dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (8/7/2020).

Pemkab Bekasi kemudian melakukan penelusuran dan pelacakan kasus kepada karyawan Hitachi.

Sebanyak 22 karyawan dan keluargan menjalani tes swab. Hasilnya, mereka semua dinyatakan negatif Covid-19.

Akibat kasus tersebut, gedung I extension perusahaan Hitachi ditutup satu hari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/01/09091811/423-karyawan-di-5-pabrik-kabupaten-bekasi-positif-covid-19-berikut

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke