Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tak kaget jika wilayahnya kini berubah menjadi zona merah Covid-19.
Sebab, kata pria yang akrab disapa Pepen ini, wilayah Kota Bekasi bersebelahan dengan Ibu Kota Jakarta, yang juga berada di zona merah.
Dengan begitu, kemungkinan penyebaran Covid-19 menjadi tinggi.
“Saya kira seperti awal yang saya sampaikan zona hijau (Kota Bekasi) tidak akan mungkin, karena kita daerah transmisi, karena daerah lintasan zona kuning atau zona merah itu hanya batasan waktu,” ucap Rahmat kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).
Meski demikian, pihak Pemkot yakin bisa tetap menangani Covid-19 yang kini berstatus risiko tinggi atau zona merah.
Sebab, Pemkot Bekasi memiliki infrastruktur yang cukup, baik dari alat test Covid-19 maupun rumah sakit.
Sebagai informasi, Pemkot masih punya 21.000 alat swab. Sementara, alat rapid test tersisa 70.000 yang diperkirakan cukup hingga Desember 2020.
“Karena kita (tahu) bagaimana caranya mengubah dari merah ke kuning, lalu dari kuning ke hijau, yang kita sediakan adalah infrastruktur rapid dan Kit PCR (yang cukup),” kata dia.
Ia menambahkan, penanganan Covid-19 juga harus diiringi dengan bangkitnya ekonomi Kota Bekasi selama masa pandemi.
“Sehingga penanganan Covid-nya jalan, ekonomi jalan, penanganan Covidnya bisa kita rem pelan-pelan, ekonominya bisa kita gas,” tutur dia.
Berdasarkan website resmi Pemkot Bekasi corona.bekasikota.go.id, total 990 kasus positif Covid-19 hingga Selasa (1/9/2020).
Sebanyak 892 pasien sudah sembuh, 42 pasien masih dirawat, dan 56 pasien meninggal dunia.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan data status kabupaten/kota yang berubah dari zona risiko sedang (oranye) menjadi risiko tinggi (merah) penularan virus corona.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, ada 43 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan status dalam sepekan terakhir. Salah satunya, wilayah Kota Bekasi.
“Untuk menjadi perhatian semuanya kami akan membacakan 43 kabupaten/kota risiko sedang yang menjadi tinggi," ujar Wiku dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Wiku meminta 43 kabupaten/kota yang naik status ini untuk terus memperbanyak pemeriksaan (testing) sekaligus pelacakan.
Selain itu, Wiku meminta protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 terus diperketat sehingga rasio kasus positif bisa ditekan seminim mungkin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/02/17410131/bekasi-jadi-zona-merah-covid-19-ini-komentar-wali-kota