Salin Artikel

6 Bulan Kerja dari Rumah karena Covid-19, Bagaimana Rasanya?

Selama pandemi berlangsung, aktivitas dan kegiatan masyarakat dibatasi demi menekan penyebaran penyakit infeksi pernapasan yang disebabkan virus corona tipe dua atau SARS-CoV-2 itu.

Salah satu bentuk pembatasan adalah dengan kerja dari rumah untuk para karyawan yang tadinya setiap hari kerja di kantor.

Hingga saat ini, masih ada pekerja kantoran yang menerapkan kerja dari rumah. Itu berari sudah enam bulan mereka kerja dari rumah.

Apa suka dukanya?

Efira (23) mengatakan, bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19 justru menjadi keuntungan baginya. Ia merasa lebih aman dan bisa bekerja tanpa perasaan waswas karena tidak perlu keluar rumah.

"WFH (work from home) jadi satu upaya yang benar-benar berarti dalam penanganan corona. Meskipun memang enggak semua pekerjaan bisa jalan dengan WFH. Jadi mereka juga harus nahan diri buat malah keluar tanpa rem. Apalagi ke tempat ramai," kata Efira, Kamis (3/9/2020).

Keuntungan yang dirasakan wartawati ini selama bekerja dari rumah adalah pengeluaran yang lebih irit. Ia tak mengeluarkan ongkos transportasi dan belanja makanan.

"Merasa lebih aman juga kan di rumah. Dan ada waktu untuk diri sendiri karena waktu yang biasa kebuang di jalan bisa kita pakai buat selfcare," kata dia.

Namun, bekerja dari rumah memiliki sisi tak enaknya, yakni rasa bosan.

"Minusnya sudah pasti bosan banget. Walaupun enggak setiap saat,"ujar dia.

Yunike (27) juga merasakan bekerja dari rumah selama enam bulan terakhir. Menurut dia sejauh ini dia bisa melakukan pekerjaannya dengan baik meski bukan di kantor.

"Semuanya aman terkendali saja sih. Aku kerja kayak biasanya. Mungkin awal awal agak beda kan karena biasanya kerja ramai di kantor. Sekarang sendiri di rumah," ujar Nike.

Setengah tahun kerja dari rumah, Nike lama kelamaan terbiasa. Ia mengaku bisa produktif meski kadang ada perasaan malas karena tercampur dengan aktivitas lain.

"Semua tugas yang dikasih bisa aku selesaiin. Cuma kadang ke-distract gitu kayak tiba-tiba ngantuk, atau kebablasan malah nonton," ujar Nike.

Zovanka (28) juga mengungkapkan bahwa bekerja dari rumah kadang-kadang membuatnya sedikit malas. Zovan tak memungkiri bahwa waktunya kerap tercampur antara urusan kerja dan urusan rumah.

"Kadang suka enggak bisa bedain kalau masih waktu kerja. Eh pengen rebahan atau tiba-tiba netflix-an," kata dia.

Namun dia berupaya tetap produktif karena telah diberikan kemudahan oleh perusahaannya untuk bekerja dari rumah.

"Produktif is number one ya. Karena di saat ini kan enggak semua orang masih kerja dan punya gaji. Aku bersyukur tetap bisa kerja namun juga keselamatan diutamakan," kata Zovan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/03/11141991/6-bulan-kerja-dari-rumah-karena-covid-19-bagaimana-rasanya

Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke