Uniknya, kedua kandidat adalah petahana yang memilih "pisah ranjang" dan beralih head to head pada Pilkada Depok 9 Desember 2020 mendatang.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali kota saat ini sekaligus Ketua DPC Gerindra Depok, akan berusaha mendepak Idris lewat pilkada.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Kini, kedua kandidat yang masa jabatannya belum selesai itu justru saling umbar janji kampanye untuk memikat pemilih.
Idris-IBH: Depok Maju, Berbudaya, Sejahtera
Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono menawarkan sejumlah program sebagai janji kampanye jika kelak terpilih.
Program serta janji kampanye tersebut sudah resmi diumumkan KPU kepada publik melalui laman ini.
Dikutip dari laman resmi KPU, lembar visi dan misi serta program janji kampanye Idris-IBH hanya dua halaman panjangnya.
Program janji kampanye Idris-IBH disusun dalam 10 poin. Beberapa di antaranya yang jadi sorotan ialah dana kelurahan, masing-masing sebesar Rp 5 miliar serta mencetak sedikitnya 5.000 pengusaha dan start-up baru.
Berikut 10 janji kampanye Idris-IBH di Pilkada Depok:
1. Dana Rp 5 miliar per kelurahan
2. 5.000 pengusaha/start-up baru dan 1.000 perempuan pengusaha
3. Insentif guru honorer dan guru swasta
4. Alun-alun dan taman hutan kota di wilayah barat
5. Insentif pembimbing rohani
6. Insentif RT, RW, LPM
7. Pusat olahraga dan UMKM
8. WiFi gratis untuk masyarakat
9. Sekolah/madrasah negeri per kecamatan
10. Posyandu/posbindu di setiap RW
Pradi-Afifah: Depok Mengayomi Semua
Lembar visi, misi, dan program Pradi-Afifah jauh lebih tebal dan rinci ketimbang Idris-IBH. Mereka memuat penjabaran detail dari misi yang disampaikan.
Misi dan arah strategi kebijakan tersebut sudah resmi diumumkan KPU kepada publik melalui laman ini.
Seperti lawannya, Pradi-Afifah juga memaparkan 10 program unggulan jika kelak terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota.
Beberapa yang jadi sorotan ialah visum gratis untuk korban kekerasan dan berobat gratis menggunakan KTP serta penyediaan kawasan bersepeda.
Berikut 10 program unggulan Pradi-Afifah di Pilkada Depok:
1. Visum gratis untuk anak dan perempuan korban kekerasan
2. Berobat gratis menggunakan KTP Depok
3. Peningkatan pemberdayaan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui pemberian apresiasi dan insentif bagi ketua RT, RW, Linmas, kader posyandu, marbot masjid, dan kelompok lain
4. Pembukaan peluang 100.000 tenaga kerja baru melalui peningkatan kompetensi, pengembangan usaha baru, dan penyelenggaraan bursa tenaga kerja
5. Pengelolaan TPU dengan standar pemakaman untuk menjamin ketersediaan dan keasrian sehingga dapat berfungsi sebagai ruang terbuka hijau
6. Pengelolaan car free day di beberapa titik wilayah yang berkontribusi terhadap promosi ekonomi kreatif dan pembangunan berkelanjutan
7. Pengembangan kawasan ramah bersepeda dan penataan serta pengembangan pedestrian yang ramah pejalan kaki
8. Pengembangan sistem layanan sosial terpadu (pendidikan, kesehatan, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial)
9. Peningkatan kapasitas lembaga kursus dan pelatihan yang menghasilkan lulusan tersertifikasi
10. Pemberian beasiswa berbasis prestasi akademik, minat atau bakat, dan tahfiz Alquran.
Konfigurasi dukungan
Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono diusung oleh PKS berbekal 12 kursi di parlemen, ditambah Demokrat dengan 3 kursi dan PPP dengan 2 kursi. Total, mereka didukung 17 kursi di parlemen.
Sementara itu, Pradi Supriatna dan Afifah Alia diusung Gerindra dan PDI-P ditambah dengan dukungan Golkar, PKB, PAN, dan PSI dengan total dukungan 33 kursi di DPRD.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/10/05560751/umbar-janji-idris-versus-pradi-sesama-petahana-yang-bentrok-di-pilkada