Wali Kota Depok saat ini, Mohammad Idris yang merupakan kalangan nonpartai tetapi dekat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya. Ia berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono, yang telah dua periode duduk sebagai anggota parlemen di DPRD Jawa Barat.
Pasangan Idris-IBH didukung oleh segelintir partai di DPRD Kota Depok, yakni PKS, Demokrat, dan PPP dengan total 17 kursi.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali kota saat ini sekaligus Ketua DPC Gerindra Depok, akan berusaha menyingkirkan Idris lewat pilkada ini. Ia berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019.
Pasangan Pradi-Afifah didukung koalisi gemuk, yakni Gerindra, PDI-P, PAN, PKB, PSI, dan Golkar dengan total 33 kursi di parlemen.
Salah satu syarat yang wajib dipenuhi para calon adalah laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dari LHKPN yang dapat diakses publik melalui situs resmi elhkpn.kpk.go.id, diketahui rincian harta kekayaan para calon.
Berikut Kompas.com merangkum LHKPN periode 2019 para kandidat di Pilkada Depok 2020, diurut dari jumlah kekayaan terkecil yang dilaporkan:
Mohammad Idris, punya tanah paling luas
LHKPN Idris dinyatakan lengkap oleh KPK pada 15 April 2020, dengan total kekayaan yang dilaporkan sejumlah Rp 3.116.839.224 atau Rp 3,1 miliar. Sebanyak Rp 2.131.668.000 di antaranya merupakan aset berupa tanah. Rinciannya 1 bidang tanah hasil sendiri, 1 tanah dan bangunan warisan, serta 2 tanah dan bangunan hasil sendiri. Semuanya ada di Depok.
Total luas tanah yang dimiliki Idris 3.085 meter persegi, sedangkan luas bangunannya 535 meter persegi.
Dalam LHKPN, Idris melaporkan 3 unit mobil dengan nilai total Rp 540 juta dan 2 unit sepeda motor dengan nilai total Rp 48,5 juta. Ketiga mobil Idris yang dilaporkan ke KPK yakni Honda Civic F02 2.0 AT tahun 2010, Toyota Kijang Innova tahun 2017, dan Honda Jazz GK5 tahun 2019.
Sementara itu, 2 sepeda motor yang dilaporkan adalah Honda WW 150 EXH IN WT tahun 2016 dan Honda 2DP R A/AT tahun 2018.
Di luar itu, Idris melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 1,55 juta dan kas/setara kas sebesar Rp 395.121.224, tanpa utang.
Pradi Supriatna, punya 6 bidang tanah di Bogor
Dalam LHKPN yang dinyatakan lengkap pada 31 Agustus 2020, kekayaan Pradi pada periode 2019 sebesar Rp 3.853.246.000 atau Rp 3,8 miliar.
Ia melaporkan 6 bidang tanah yang seluruhnya ada di Bogor, Jawa Barat, dengan nilai total Rp 3.088.246.000.
Total luas tanah yang ia laporkan mencapai 2.612 meter persegi, 490 meter persegi di antaranya telah terbangun.
Dari 6 bidang itu, 4 di antaranya adalah tanah dan bangunan hasil sendiri, 1 merupakan tanah hasil sendiri, dan 1 lagi tanah beserta bangunan warisan.
Selain itu, Pradi yang juga penggemar Vespa melaporkan asetnya berupa kendaraan, yang ternyata berupa 2 unit mobil. Keduanya adalah Toyota Fortuner Jeep (keluaran tahun 2008 dan 2015).
Di luar itu, Pradi melaporkan harta bergerak kas/setara kas sebesar Rp 215 juta, tanpa utang. Ia juga tak melaporkan adanya aset berupa surat berharga.
Imam Budi Hartono, tak punya mobil, miliki utang Rp 337 juta
Dalam LHKPN yang dilaporkan Imam pada Februari lalu, total aset yang ia laporkan mencapai Rp 7.984.133.037 atau nyaris Rp 8 miliar.
Total luas tanah yang ia laporkan lebih kecil daripada luas tanah yang dilaporkan Idris maupun Pradi. Namun nilai totalnya jauh lebih besar.
Ada 5 bidang tanah dengan total nilai Rp 8,2 miliar yang dilaporkan Imam, semuanya berlokasi di Depok. Luas total tanah itu 915 meter persegi, 875 meter persegi di antaranya bangunan.
Uniknya, dalam LHKPN, Imam tak melaporkan kepemilikan mobil. Aset kendaraan yang tercantum dalam LHKPN Imam hanya 3 unit sepeda motor Honda Vario keluaran 2016 (1 unit) dan 2019 (2 unit).
Ia menjadi satu-satunya kandidat yang melaporkan kepemilikan utang dalam LHKPN-nya, yakni sebesar Rp 337 juta. Namun tak diketahui rincian utang tersebut dalam LHKPN.
Di luar itu, Imam melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 20 juta dan kas/setara kas sebesar Rp 59.133.037, tanpa laporan adanya surat berharga.
Afifah Alia mengaku punya kekayaan Rp 33 miliar
Hingga berita ini disusun, LHKPN Afifah belum dapat diakses di situs resmi KPK. Meski demikian, surat tanda terima LHKPN Afifah ke KPK sudah diunggah oleh KPU.
Karena itu tidak diketahui rincian harta kekayaan Afifah.
Namun, ia menyatakan harta kekayaan yang ia laporkan mencapai sekitar Rp 33 miliar.
"Rp 33 miliar kalau tidak salah, tapi itu kurang-lebih. Aku enggak menjumlahkan," ujar Afifah saat dihubungi, Rabu malam.
"Itu semua aset tidak bergerak, kalau aset bergerak atas nama suami. Saya pisah harta juga sama suami. Itu rumah, tanah, yang besar sih 1 rumah di Lenteng Agung, mungkin sekitar Rp 15 miliar," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/24/06225381/ini-daftar-kekayaan-para-kandidat-di-pilkada-depok-ada-yang-mengaku-tak