Salin Artikel

Lahan Baru untuk Makam Jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Mulai Digunakan

"Saat ini sudah ada penambahan lahan. Volumenya ada tiga blok baru yang mulai kita pakai hari ini," kata petugas pemakaman Covid-19, Nadi, di Jakarta, seperti dikutip Antara.

Nadi mengatakan lahan seluas 4.000 meter persegi itu berada satu area dengan blok pemakaman yang sudah ada sebelumnya dan terbagi atas tiga blok untuk jenazah Muslim dan non-Muslim.

Nadi memperkirakan lahan baru tersebut dapat menampung hingga 1.000 jasad pasien Covid-19.

"Sampai pukul 10.00 WIB tadi sudah sepuluh jasad yang kita makamkan dengan prosedur COVID-19," katanya.

Nadi menambahkan, petugas pemakaman DKI Jakarta terus bekerja selama 24 jam untuk menggali liang lahat hingga menguburkan pasien dengan prosedur Covid-19.

Petugas di lokasi menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat proses penguburan jenazah.

"Kalau untuk lubang (liang lahat) terus kita gali sebagai persiapan bila jenazah tiba," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mendatangi TPU Pondok Ranggon, Sabtu (19/9/2020) malam.

Lurah Pondok Ranggon M Nur Hilal mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan pada pukul 21.00 dan secara mendadak.

"Pengelola TPU pun enggak mengetahui kunjungan Pak Gubernur. Mungkin sengaja dilakukan mendadak biar enggak berkerumun," kata Hilal saat dikonfirmasi.

Hilal yang tiba di TPU Pondok Ranggon beberapa saat sebelum Anies datang tak secara langsung mendampingi Anies.

Tim protokoler Anies melarang kerumunan sehingga Hilal hanya melihat dari area parkiran TPU tanpa mengetahui pasti maksud kedatangan.

"Tapi Pak Gubernur didampingi Binmas dan Babinsa Kelurahan Pondok Ranggon. Pak Gubernur menemui penggali makam dan berbincang dengan mereka," ujarnya.

Hilal dengan mengutip keterangan para penggali kubur mengatakan bahwa Anies hendak memastikan ketersediaan lahan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 di lokasi itu.

Anies meminta kepada penggali makam agar diantar ke lahan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon.

"Keterangan dari koordinator penggali makam, Pak Gubernur menanyakan ketersediaan lahan dan kesehatan para penggali makam. Pak Gubernur sekitar 30 menit di TPU Pondok Ranggon," ujar Hilal.

Usai memastikan ketersediaan lahan dan kesehatan penggali makam khusus jenazah pasien Covid-19, Anies meninggal TPU Pondok Ranggon.

Selama di area makam itu, kata Hilal, Anies hanya fokus meninjau lokasi pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19.

"Keterangan koordinator penggali makam seperti itu. Memang Pondok Ranggon kan satu tempat khusus pemakaman jenazah pasien Covid-19 selain TPU Tegal Alur," lanjut Hilal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/28/19022751/lahan-baru-untuk-makam-jenazah-covid-19-di-tpu-pondok-ranggon-mulai

Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke