Salin Artikel

Jumlah Penumpang di Soekarno-Hatta Anjlok Selama Masa Pandemi Covid-19

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka jumlah penerbangan selama tujuh bulan di tahun 2020. Dari catatan BPS, penurunan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mulai terlihat sejak April 2020.

Pada tiga bulan pertama 2020, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta masih menembus angka lebih dari satu juta penumpang. Bahkan di Januari-Februari 2020, jumlah penumpang melebihi angka penumpang Januari-Februari di tahun sebelumnya.

Januari 2019 tercatat 1.569.630 penumpang, di tahun 2020 meningkat menjadi 1.600.594. Februari 2019 terdapat 1.427.000 penumpang, di tahun 2020 meningkat sebanyak 1.551.967 penumpang.

Di bulan Maret jumlah penumpang mulai menurun dibandingkan di tahun 2019. Tahun 2019 sebanyak 1.538.314 penumpang dan Maret 2020 menjadi 1.211.697 penumpang.

Pada April 2020 penurunan sangat terasa dari yang sebelumnya di tahun 2019 sejumlah 1.403.186 penumpang menjadi hanya 191.002 penumpang.

Penurunan semakin parah tercatat pada Mei. Di tahun 2019 sebanyak 1.276.006 penumpang terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta. Pada Mei tahun ini hanya hanya ada 27.500 orang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Soekarno-Hatta atau mengalami penurunan sebanyak 97,8 persen.

Pada Mei 2020 ada larangan mudik diberlakukan pemerintah. Larangan mudik tersebut berlaku sampai dengan 31 Mei, akan tetapi diperpanjang kembali dan resmi dicabut pada 8 Juni 2020.

Sejak larangan bepergian dibukanya kembali,secara berangsur penumpang di Bandara Soekarno-Hatta meningkat. Meski mengalami peningkatan, jumlah penumpang pada Juni 2020 masih jauh dari angka normal di tahun 2019 di bulan yang sama.

Juni 2019 terdapat 1.568.669 penumpang melalui Bandara Soekarno-Hatta, sedangkan di tahun 2020 pada bulan yang sama hanya ada 174.352 penumpang.

Pada bulan tersebut juga diterbitkan Surat Edaran dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 nomor 7 tahun 2020 tentang kriteria dan persyaratan perjalanan orang di transportasi umum. Dalam surat tersebut terdapat persyaratan perjalanan orang menggunakan transportasi umum masal termasuk transportasi udara yang harus memiliki hasil tes Covid-19 baik dari rapid test atau PCR.

Dalam surat edaran tersebut juga diatur masa berlaku hanya tiga hari tertanggal saat surat keterangan hasil tes dikeluarkan.

Pada Juli 2020, penerbangan meningkat cukup tinggi meski tak sama dengan tahun sebelum pandemi. Juli 2020 terdapat 427.731 penumpang, masih jauh dibanding dengan Juli 2019 dengan 1.749.777 penumpang.

Peristiwa yang mengikuti laju kenaikan penumpang ini adalah pembaruan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari sebelumnya Nomor 7 tahun 2020 menjadi Nomor 9 tahun 2020. Dalam pembaruan yang dikeluarkan 26 Juni tersebut, diubah masa berlaku surat keterangan hasil tes Covid-19 yang semula tiga hari saja menjadi 14 hari sejak surat tersebut dikeluarkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/30/17351281/jumlah-penumpang-di-soekarno-hatta-anjlok-selama-masa-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke