"Untuk sementara, sampai saat ini belum ada sanksi, kami hargai itu. Walau bagaimanapun (purnawirawan) senior-senior kami," kata Dudung di Makodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2020).
"Saya sudah koordinasi dengan Kapolda bahwa saya yakin juga bapak-bapak para senior purnawirawan punya hati nurani, kami pun melaksanakan tugas di sini," imbuhnya.
Walau demikian, Dudung meminta pengertian kepada para purnawirawan agar memaklumi jajaran TNI yang tengah bertugas.
Dirinya dan jajaran yang lain hanya menjalankan perintah pemerintah pusat agar menaati protokol kesehatan ditengah pandemi.
Tidak ada niatan Dudung untuk tak menghargai para purnawirawan dalam kegiatan ziarah kemarin.
"Kami mohon kepada bapak-bapak yang tergabung dalam purnawirawan agar senantiasa kita sama-sama untuk menjaga agar virus corona ini tak meluas apalagi rata-rata (purnawirawan) sudah berusia lanjut," kata dia.
Dia juga memastikan pihak TNI membuka pintu untuk para purnawirawan dalam memberikan saran dan masukan terkait peristiwa kemarin.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk keterbukaan pihak TNI kepada para purnawirawan.
"Apabila ada keluhan-keluhan dari para purnawirawan sampaikan ke kami yang nantinya akan kami sampaikan kepada pimpinan sehingga jelas tidak mengambil kesimpulan masing-masing," ucap dia.
Sebelumnya, kegiatan ziarah semula dilakukan oleh para purnawirawan dan kelompok Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Purnawan (PPKP).
Namun, setelah diketahui, kegiatan tersebut tidak diberi izin oleh Kementerian Sosial lantaran melanggar protokol kesehatan Covid-19.
"Surat (izin untuk menggelar ziarah) itu ditunjukkan ke Kemensos. Namun, dari Kemensos tidak diizinkan dengan alasan karena Covid-19," kata Dudung.
Walau begitu, anggota PPKP itu tetap datang menggelar ziarah. Alhasil, berkumpulah sekitar 150 orang di depan TMP Kalibata untuk menggelar ziarah.
Beberapa anggota keamanan dan warga pun sempat menghimbau untuk tak menggelar ziarah demi mematuhi protokol kesehatan.
"Namun dari pihak purnawirawan dari pihak PPKN tetap memaksa ingin melakukan ziarah," kata dia.
Demi memfasilitasi para Purnawan berziarah, akhirnya pihak Dudung memberi izin melakukan ziarah dengan pembatasan jumlah orang.
"Tepat kita atur masing masing 30 orang untuk ziarah," jelas Dudung.
Rupanya, aksi tersebut berbarengan dengan gerombolan massa yang tengah melakukan orasi depan di depan TMP Kalibata.
Orasi itu dianggap menyinggung sosok mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang kebetulan hadir dalam ziarah hari itu.
Karena itulah sempat terjadi kericuhan depan TMP Kalibata antara pendemo dan peziarah yang datang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/01/19331181/pangdam-jaya-sebut-belum-ada-yang-kena-sanksi-akibat-kericuhan-di-tmp