Salin Artikel

PSBB Ke-12 Selama Sebulan, Bagaimana Dampaknya pada Kasus Covid-19 di Kota Tangerang?

TANGERANG, KOMPAS.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke-12 yang diterapkan selama sebulan di Kota Tangerang berakhir hari ini, Selasa (20/10/2020).

Hal ini sesuai dengan Keputusan Gubernur Banten Nomor 443/Kep.214-Huk/2020 tentang PSBB di Provinsi Banten.

Diketahui, PSBB dilaksanakan selama sebulan sejak 21 September hingga 20 Oktober 2020, hari ini.

Hari pertama penerapan PSBB ke-12 di Kota Tangerang, tercatat 1.296 kasus dengan rincian 331 pasien dirawat, 909 pasien sembuh, dan 56 pasien meninggal.

Kasus terus meningkat tajam hingga mulai melandai pada minggu kedua Oktober 2020. Berikut rincian kasus Covid-19 selama penerapan PSBB ke-12 Kota Tangerang.

  • 21 September: 1.296 kasus; 331 dirawat; 909 sembuh; meninggal 56
  • 22 September: 1.330 kasus; 352 dirawat; 922 sembuh; 56 meninggal
  • 23 September: 1.366 kasus; 369 dirawat; 940 sembuh; 57 meninggal
  • 24 September: 1.405 kasus; 388 dirawat; 960 sembuh; 57 meninggal
  • 25 September: 1.443 kasus; 409 dirawat; 977 sembuh; 57 meninggal
  • 26 September: 1.477 kasus; 424 dirawat; 995 sembuh; 58 meninggal
  • 27 September: 1.515 kasus; 430 dirawat; 1.027 sembuh; 58 meninggal
  • 28 September: 1.543 kasus; 432 dirawat; 1.053 sembuh; 58 meninggal
  • 29 September: 1.583 kasus; 421 dirawat; 1.104 sembuh; 58 meninggal
  • 30 September: 1.616 kasus; 371 dirawat; 1.186 sembuh; 59 meninggal
  • 1 Oktober: 1.643 kasus; 330 dirawat; 1.254 sembuh; 59 meninggal
  • 2 Oktober: 1.664 kasus; 314 dirawat; 1.291 sembuh; 59 meninggal
  • 3 Oktober: 1.683 kasus; 302 dirawat; 1.322 sembuh; 59 meninggal
  • 4 Oktober: 1.700 kasus; 293 dirawat; 1.348 sembuh; 59 meninggal
  • 5 Oktober: 1.722 kasus; 285 dirawat; 1.377 sembuh; 60 meninggal
  • 6 Oktober: 1.746 kasus; 278 dirawat; 1.408 sembuh; 60 meninggal
  • 7 Oktober: 1.765 kasus; 267 dirawat; 1.438 sembuh; 60 meninggal
  • 8 Oktober: 1.782 kasus; 255 dirawat; 1.467 sembuh; 60 meninggal
  • 9 Oktober: 1.797 kasus; 245 dirawat; 1.491 sembuh; 61 meninggal
  • 10 Oktober: 1.816 kasus; 237 dirawat; 1.518 sembuh; 61 meninggal
  • 11 Oktober: 1.835 kasus; 233 dirawat; 1.541 sembuh; 61 meninggal
  • 12 Oktober: 1.855 kasus; 229 dirawat; 1.565 sembuh; 61 meninggal
  • 13 Oktober: 1.876 kasus; 224 dirawat; 1.591 sembuh; 61 meninggal
  • 14 Oktober: 1.897 kasus; 226 dirawat; 1.610 sembuh; 61 meninggal
  • 15 Oktober: 1.919 kasus; 221 dirawat; 1.637 sembuh; 61 meninggal
  • 16 Oktober: 1.931 kasus; 217 dirawat; 1.653 sembuh; 61 meninggal
  • 17 Oktober: 1.945 kasus; 218 dirawat; 1.665 sembuh; 62 meninggal
  • 18 Oktober: 1.961 kasus; 220 dirawat; 1.679 sembuh; 62 meninggal
  • 19 Oktober: 1.974 kasus; 215 dirawat; 1.697 sembuh; 62 meninggal

Untuk data terbaru per hari ini, 20 Oktober terdapat 1.986 kasus, 213 dirawat, 1.710 sembuh, dan 63 meninggal dunia.

Wilayah Pemeritah Kota Tangerang saat ini berstatus zona oranye dalam penyebaran kasus Covid-19 dengan Kecamatan Periuk sebagai kecamatan dengan kasus Covid-19 terbanyak, yaitu 229 kasus.

Dari kecamatan tersebut, Kelurahan Gebang Raya menjadi penyumbang kasus terbesar, yaitu 128 kasus Covid-19.

Hingga berita ini ditayangkan, baik pihak Pemkot Tangerang maupun Pemprov Banten belum memberikan informasi apakah PSBB kembali akan diterapkan di wilayah Kota Tangerang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/20/16194071/psbb-ke-12-selama-sebulan-bagaimana-dampaknya-pada-kasus-covid-19-di-kota

Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke