Ini merupakan kali pertama seluruh warga korban banjir akan berdialog dengan PT Khong Guan setelah sebelumnya hanya diwakili oleh tim yang dibentuk pengurus RW.
"Selasa rencananya orang PT Khong Guan mau ketemu warga langsung di lapangan dengan tembok yang roboh,” kata Suherman selaku ketua RW 08 saat dihubungi, Senin (26/8/2020).
Pertemuan ini guna membahas permintaan ganti rugi dengan nilai lebih dari Rp 350 juta yang diajukan warga kepada PT Khong Guan.
PT Khong Guan diminta bertanggung jawab karena puing tembok perusahaan yang roboh pada Sabtu (10/10/2020) menutup selokan warga. Alhasil, banjir pun terjadi saat hujan deras.
Ratusan rumah yang terdiri dari RT 05, 09, dan 10 pun terendam.
Suherman menyambut baik pertemuan ini lantaran banyak warga yang sudah berprasangka buruk terhadap tim negoisasi yang dibentuk.
Warga mulai curiga Suherman sudah menerima sesuatu dari PT Khong Guan sehingga proses negoisasi berjalan lamban.
"Ya enggak apa deh ngomong ke warga langsung. Kalau memang enggak mau bayar ganti rugi seluruhnya jangan negosiasi ke saya, langsung saja negosiasi ke warga,” kata Suherman.
Suherman berharap pertemuan besok bisa menjadi titk terang bagi warga untuk mendapatkan ganti rugi yang sepadan.
Sebelumnya, sejak tembok roboh pada 10 Oktober lalu, PT Khong Guan sudah menyampaikan niatnya untuk bertanggung jawab dengan memperbaiki kendaraan warga yang rusak akibat banjir dan beberapa tembok bangunan.
Namun PT Khong Guan tak kunjung memberikan ganti rugi biaya perabotan warga yang rusak.
Sudah tiga kali PT Khong Guan mendatangI lokasi rumah warga korban banjir guna mendata nilai kerugian. Namun saat melakukan pendataan, PT Khong Guan belum bisa berjanji kapan ganti rugi akan dibayarkan.
Kompas.com sudah beberapa kali menghubungi Yovie selaku HRD Bidang Kepegawaian PT Khong Guan, tetapi tidak ada jawaban.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/26/16594391/besok-pt-khong-guan-akan-temui-warga-korban-banjir-untuk-bahas-ganti-rugi