Salin Artikel

Saat Warga Jakpus Diduga Enggan Melapor Usai Liburan ke Luar Kota...

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang mulai melandai diprediksi akan kembali naik setelah libur panjang pekan lalu.

Banyaknya warga Ibu Kota yang pergi berlibur ke luar kota dinilai bisa memicu lonjakan kasus dalam dua pekan sampai sebulan ke depan.

Jasa Marga mencatat, sebanyak 509.140 kendaraan meninggalkan Jakarta pada periode 27-29 Oktober 2020. Jumlahnya naik 40,3 persen dibanding waktu normal.

Jumlah itu belum termasuk warga yang berangkat ke luar kota dengan moda transportasi yang tak melintasi tol.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sejak jauh hari sudah meminta pemerintah pusat mengevaluasi penetapan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW yang menyebabkan libur panjang pada 28 Oktober-1 November.

Namun, Presiden Jokowi dalam rapat pada Senin (19/10/2020) memutuskan cuti bersama tetap dilaksanakan.

Anies kemudian mengambil langkah antisipasi atas keputusan pemerintah pusat itu.

Ia meminta Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat RW mendata dan melaporkan warga yang baru kembali usai bepergian ke luar kota.

Pelaporan tersebut, kata Anies, untuk memberikan pengawasan lebih kepada mereka yang baru datang usai bepergian.

"Kami sudah meminta gugus tugas RW untuk mengabarkan warga bila habis bepergian atau liburan," ujar Anies dalam keterangan suara, Senin (2/11/2020).

Anies meminta warga yang mengalami gejala mirip Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas.

"Sehingga bila perlu dilakukan tes, bila ada gejala, bisa langsung dideteksi lebih awal," kata dia.

Kehilangan jejak

Meskipun demikian, banyak warga DKI Jakarta yang disinyalir enggan melapor telah melakukan perjalanan ke luar kota saat libur panjang.

Hal ini setidaknya terlihat dari pengakuan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi.

Sampai Selasa (3/11/2020) siang, Irwandi menyatakan belum ada satu pun warganya yang melapor telah melakukan perjalanan ke luar kota.

Irwandi telah memastikan hal tersebut kepada para lurah di wilayah Jakarta Pusat.

"Saya sudah telepon lurah tadi, ada enggak RT yang laporin warganya pergi. Enggak ada. Jadi kami kehilangan jejak," kata Irwandi kepada Kompas.com.

Irwandi mengaku pihaknya sejak jauh-jauh hari mengingatkan petugas di tingkat RT dan RW untuk mencatat warganya yang pergi ke luar kota sesuai instruksi Anies.

"Kalau dia pulang dari jauh kan mestinya diisolasi dua minggu sesuai arahan Pak Gubernur, ada edarannya, tapi enggak ada yang laporan satu pun," ucap dia.

Irwandi tidak yakin tak ada satu pun warga Jakarta Pusat yang bepergian ke luar kota pada libur panjang pekan lalu.

Ia justru curiga warga sengaja menyembunyikan dan enggan melaporkan karena takut menjalani isolasi.

"Mereka juga takut melapor kalau pulang diisolasi dua minggu, enggak bisa usaha," katanya.

Irwandi mengatakan, selanjutnya ia akan mengecek puskesmas-puskesmas apakah ada warga yang melapor mengalami gejala Covid-19 pascalibur panjang.

Pemkot Jakarta Pusat akan mengambil tindakan berdasarkan laporan itu.

"Kalau ada laporan ke puskesmas, kami harus tracing, 3T (testing, tracing, treatment) jalan," kata dia.

Tetap lakukan tes rutin

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari juga mengonfirmasi, sampai Selasa kemarin, belum ada warga yang melapor telah pergi ke luar kota saat libur panjang.

Meski demikian, ia memastikan tes swab rutin bagi warga Jakarta Pusat tetap berjalan.

"Secara umum, belum ada yang khusus melapor dari luar kota. Selain menunggu warga yang datang melapor, tracing dan testing tetap dilakukan secara aktif ke mayarakat sesuai jadwal yang telah dibuat puskesmas," kata Erizon.

Erizon berujar, tes swab tak hanya dilakukan terhadap warga yang melakukan perjalanan ke luar kota.

Sebab, sejak awal, pihak puskesmas juga sudah menjadwalkan tes kepada masyarakat.

Penjadwalan ini dilakukan bagi warga yang didapati melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Selain itu juga kepada warga di wilayah yang kasus positifnya meningkat.

"Enggak perlu nunggu yang lapor. Yang di depan mata saja belum semua dites," ujarnya.

Kasus diprediksi melonjak

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, libur panjang di Indonesia sudah terbukti menyebabkan lonjakan kasus.

Ini terlihat pada libur panjang Agustus lalu.

Saat itu ada dua libur panjang, yakni saat Hari Kemerdekaan ke-75 RI pada 15-17 Agustus serta perayaan Tahun Baru Islam mulai 20 sampai 23 Agustus.

Dalam waktu dua pekan sampai sebulan setelah libur panjang itu, kasus Covid-19 di Indonesia melonjak.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat itu kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengerem laju penularan.

"Umumnya dampak libur panjang ini setelah satu bulan terlihat lonjakannya. PSBB ketat di Jakarta kemarin itu kan dilakukan sebulan setelah libur panjang," kata Dicky.

Dicky mengingatkan, bukan tidak mungkin kasus Covid-19 di DKI Jakarta akan kembali melonjak sebagai dampak libur panjang Maulid Nabi pekan lalu.

Oleh karena itu, ia menilai pemprov DKI harus melakukan antisipasi dengan terus menggencarkan testing, tracing, dan treatment (3T).

"Tak ada lagi cara selain kita perkuat 3T," kata Dicky.

Dicky menilai tes Covid-19 di DKI Jakarta sudah relatif baik ketimbang daerah lainnya.

Di saat daerah lain belum bisa mencapai standar organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk mengetes satu orang per 1.000 penduduk per minggu, DKI Jakarta sudah jauh melesat.

Sepekan terakhir, Pemprov DKI sudah melakukan tes swab kepada 52.181 orang atau lima kali lipat standar WHO.

Namun, Dicky menilai testing yang dilakukan di Ibu Kota belum sesuai dengan eskalasi pandemi.

Hal ini bisa dilihat dari positivity rate yang masih tinggi. Dari keseluruhan orang yang telah dites, ada 9,9 persen yang dinyatakan positif Covid-19, jauh lebih besar dari angka ideal 3 persen.

Strategi lanjutan dari testing itu, yakni tracing atau pelacakan, juga dinilai belum maksimal.

"Tracing juga belum sesuai, target WHO kan 40 persen minimal," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/04/06083721/saat-warga-jakpus-diduga-enggan-melapor-usai-liburan-ke-luar-kota

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke