"Kalau enggak mau maling ditinggalin, terus digebukin. Pernah digebukin di tempat gelap," ujar bocah korban berinisial RR ketika ditemui, Rabu (11/11/2020).
Di samping itu, RR mengaku pernah dipaksa menggunakan lem aibon dan minum minuman keras. Ia juga dipaksa mengamen oleh remaja tersebut.
RR menyatakan, ada dua remaja yang melakukan hal tersebut.
Salah satu remaja tersebut memiliki tato bintang di pelipis, sementara satu orang lainnya memiliki tato di bagian lengan.
RR mengaku mengenal kedua remaja tersebut baru-baru ini. Ia mengenalnya di sekitar kawasan Senen.
Selama ini RR tinggal di jalanan setelah kedua orangtuanya meninggal dunia.
"Orangtua udah meninggal. Kakek juga sudah meninggal," ucapnya.
Sementara, dua anak lainnya, RM (9) dan N (5) merupakan kakak beradik. RM menyatakan bahwa orangtuanya tinggal di daerah Kemayoran.
Ketiga anak tersebut kini berada di GOR Cengkareng, yang merupakan lokasi shelter Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.
Rencananya, petugas akan memulangkan RM dan N ke rumahnya di Kemayoran pada hari ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/11/16180251/menangis-di-kolong-jembatan-bocah-mengaku-dipukuli-remaja-yang-suruh