Salin Artikel

Soal Kerumunan, Pengamat: Jika Hanya Anies yang Dipanggil, Orang Akan Memaknainya Politis

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno berpendapat, sebagian kalangan mungkin akan memaknai pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh Polda Metro Jaya sebagai kasus bernuansa politis.

Pasalnya, polisi seakan hanya menaruh fokus kepada insiden kerumunan simpatisan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab baru-baru ini di Jakarta.

"Kalau hanya Anies yang dipanggil, kalau semuanya selesai hanya di Anies dan Jakarta, maka ini pasti akan dipandang secara politis oleh orang-orang," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (17/11/2020).

"Karena, yang berkerumun bukan hanya Anies, bukan hanya di Jakarta, tapi di banyak tempat," imbuhnya.

Ambil contoh kasus simpatisan Rizieq, faktanya kerumunan memang bukan cuma terjadi di wilayah Ibu Kota.

Mula-mula, Rizieq disambut simpatisannya di Bandara Soekarno-Hatta, Banten tanpa antisipasi oleh aparat terhadap membeludaknya massa yang sampai memblokade jalan tol hingga mengganggu jadwal penerbangan.

Sampai berita ini disusun, polisi belum menjadwalkan pemanggilan kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim.

"Termasuk, kalau mau jujur, kerumunan (penyambutan kepulangan Rizieq) di Bandara Soekarno-Hatta itu kan masuk ke wilayah Banten, bukan Jakarta. Kenapa itu tidak ditindaklanjuti, dimintai klarifikasi juga?" ungkap Adi.

Simpatisan Rizieq pun sempat memenuhi Jalur Puncak ketika junjungan mereka hendak mengisi ceramah di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (13/11/2020), sampai-sampai polisi melakukan rekayasa lalu lintas.

Bupati Bogor, Ade Yasin juga sampai sekarang tak dipanggil oleh kepolisian.

Itu pun belum menghitung sederet kerumunan tanpa protokol kesehatan yang tercipta dari serangkaian aktivitas kampanye dan pendaftaran kandidat Pilkada 2020 di 270 daerah.

Bahkan, putra Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang ingin berkuasa di Solo juga terlibat dalam kerumunan kampanye ketika proses pendaftaran calon.

Pun sama halnya dengan menantu Jokowi, Bobby Nasution yang maju di Pilkada Medan, yang secara terang-terangan mengakui telah melanggar protokol kesehatan pada 27 September lalu.

"Jadi, orang akan macam-macam menilai politisnya. Ada yang melihatnya berkaitan dengan Pilpres, ada yang melihatnya berkaitan dengan ngerjain Anies, dan seterusnya," ujar Adi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/18/07034281/soal-kerumunan-pengamat-jika-hanya-anies-yang-dipanggil-orang-akan

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke