Salin Artikel

Nasdem Minta Pemprov DKI Beri Perhatian Lebih ke Warga di Kepulauan Seribu

"Berdasarkan hasil reses yang telah 3 kali dilakukan oleh anggota dewan dari Fraksi kami, yang kebetulan warga asli Kepulauan Seribu, memiliki beberapa hal yang serharusnya dapat menjadi atensi Pemprov DKI Jakarta," ucap anggota DPRD DKI Jakarta M. Hariadi Anwar dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Hariadi menyebutkan beberapa poin kegiatan yang perlu diperhatikan.

Pertama adalah kegiatan pembangunan yang meliputi pembangunan kubus penahan abrasi, ketersediaan penyediaan air minum, penyelesaian masalah sampah, peningkatan infrastruktur pariwisata.

Kemudian peningkatan status Rumah Sakit Umum Daerah tipe C menjadi tipe A.

Menurut Hariadi, selama ini warga Kepulauan Seribu mengalami kesulitan mendapatkan fasilitas kesehatan yang maksimal.

"Ditambah juga faktor jarak yang cukup jauh ke Rumah Sakit Cengkareng atau Rumah Sakit Koja sebagai rujukan dari Puskesmas di Pulau Pramuka," tutur Hariadi.

Kegiatan lain yang diperlukan adalah revitalisasi pengadaan kapal jenazah dan revitalisasi pelabuhan yang ada di Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, dan Pulau Sebira.

Fraksi Nasdem juga meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk merevisi Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 34 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2007 tentang Penyesuaian Tarif (PTO) Air Minum Semester 1 Tahun 2007.

Berdasarkan Pergub tersebut, harga air minum di Kepulauan Seribu sebesar Rp 35.000 atau disebut 10 kali lipat lebih besar dibanding harga air di daratan Jakarta.

Menurut Hariadi, meski ada bangunan Sea Water Rerverse Osmosis (SWRO), namun bangunan tersebut tidak dapat dinikmati oleh warga.

"Karena harga yang terlalu mahal. Keterbatasan ini lah yang membuat warga melakukan pemutusan sambungan fasilitas SWRO tersebut, sehingga bangunan SWRO di 10 titik di pulau berpenghuni selain di Pulau Sebira saat ini tidak beroperasi sebagaimana mestinya," tutur Hariadi.

Fraksi Nasdem juga mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan restorasi lahan serta melakukan revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 1992 tentang Penataan dan Pengelolaan Kepulauan Seribu Kotamadya Jakarta Utara.

Nasdem juga meminta agar Pemprov DKI Jakarta membentuk tim khusus dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) untuk lebih fokus dalam percepatan pembangunan di Kepulauan Seribu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/27/23410671/nasdem-minta-pemprov-dki-beri-perhatian-lebih-ke-warga-di-kepulauan

Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke