Salin Artikel

Kisah Karyawan Di-PHK karena Covid-19, Sulit Dapat Pekerjaan Baru hingga Berharap Pandemi Berakhir

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum liburan Natal dan tahun baru saat ini rupanya tidak dirasakan sejumlah orang yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi Covid-19.

Kelesuan ekonomi terjadi di hampir semua sektor usaha gara-gara virus SARS-CoV-2 yang melanda dunia, termasuk di Indonesia.

Hampir 10 bulan sejak pertama kali muncul pada awal Maret 2020, masalah Covid-19 di Indonesia malah memburuk.

Khusus di DKI Jakarta, beberapa hari terakhir, kasus baru Covid-19 selalu melebihi angka 1.000 kasus.

Bahkan, pada 19 Desember lalu, DKI kembali mencatatkan penambahan terbanyak kasus harian, yakni 1.899 kasus.

Sementara itu, data terkini pada Selasa (22/12/2020), kasus positif harian di DKI berada di angka 1.311 kasus.

Situasi Covid-19 yang semakin sulit dikendalikan membuat sejumlah masyarakat resah, terutama mereka yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi dan berupaya bangkit.

Yohan misalnya. Warga Mangga Besar, Jakarta Barat, itu sudah enam bulan mengganggur sejak perusahaan tempatnya bekerja mengurangi jumlah karyawan.

"Saya tidak sendiri kena cut. Kalau tidak salah, ada 30 orang. Awalnya, kami kena pemotongan gaji. Lalu, perusahaan memutuskan perampingan di pertengahan tahun," kata Yohan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

"Saya sempat feeling bakal ada pemecatan sejak kami kena potong gaji. Tapi, saya tidak menyangka menjadi korban karena saya salah satu karyawan terlama di sana. Jatuh bangun saya rasakan. Ketika saya dipecat, sementara orang-orang terbilang baru aman, rasanya campur aduk," lanjut Yohan.

Nasib serupa dirasakan Riris. Warga Tangerang tersebut kehilangan pekerjaan karena alasan perampingan pada Juli 2020.

"Diberhentikan pada Juli. Alasannya sih karena pandemi sehingga kantor harus efisiensi. Sekitar seperempat sampai setengah karyawan yang senasib sama saya," ucap Riris kepada Kompas.com.

"Terpukul pastinya. Bukan saja kehilangan pemasukan, saya juga merasa kehilangan teman-teman yang sudah seperti keluarga sendiri," ujar Riris yang menetap di indekos.

Bila Riris saat ini sudah mendapat pekerjaan baru, Yohan mengaku kesulitan mendapat pekerjaan meski sudah melamar ke sejumlah perusahaan.

"Mungkin karena perusahaan lebih memilih pengurangan karyawan demi keseimbangan keuangan," katanya.

Kurangi aktivitas saat Natal

Terlepas dari kondisinya saat ini, Yohan mengaku tetap bahagia merayakan Natal.

"Saya cukup bersyukur karena bisa merayakan Natal tahun ini dengan keluarga yang masih lengkap," ucapnya.

Kendati demikian, dia mengaku sejumlah rutinitas Natal tidak bisa dilakukan gara-gara pandemi.

"Biasanya pelayanan di gereja, ini tidak bisa. Kami sekeluarga juga menahan diri untuk tidak berlibur akhir tahun dulu," ucap Yohan.

Menahan ego dan berharap pandemi segera berakhir

Terkait momen Natal, Riris menahan diri tidak berkumpul dengan keluarga.

"Karena saya jauh dari keluarga, sedih sih tidak bisa merayakan Natal seperti biasa. Biasanya, saya mudik ke kampung. Kali ini karena Covid-19, saya masih takut pergi jauh-jauh, terutama karena eyang saya sudah sepuh," ungkap Riris.

Riris pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.

"Harapan saya tentu pandemi bisa teratasi, vaksin bisa cepat disebarkan supaya dunia ini sehat lagi dan perekonomian, terutama di Indonesia, perlahan bisa bangkit kembali," ujar Riris.

Sementara itu, Yohan cukup menyayangkan sejumlah masyarakat yang mulai kendur dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk ramai berlibur saat Covid-19 semakin parah.

"Kalau saja masyarakat bisa lebih sabar, mungkin kita bisa sama-sama tekan angka Covid-19. Saya mengerti warga pasti sudah jenuh dan bosan sehingga ingin liburan," kata Yohan.

"Tapi, jika memang ingin Covid-19 berakhir, protokol dan aturan harus dilakukan. Ego harus dikendalikan dan mau berpikir untuk kepentingan bersama, bukan pribadi," tuturnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/23/12265781/kisah-karyawan-di-phk-karena-covid-19-sulit-dapat-pekerjaan-baru-hingga

Terkini Lainnya

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Megapolitan
Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Megapolitan
Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke