Sebagai informasi, jumlah pasien Covid-19 di Depok terus melonjak sejak pekan kedua November, naik lebih dari tiga kali lipat sejak 11 November (1.052) hingga kemarin sebanyak 3.374 pasien.
"Ruangan IGD (instalasi gawat darurat) full. Lagi banyak antrean menunggu pasien-pasien yang lain keluar," kata Direktur RSUD Kota Depok Devi Maryori kepada wartawan, Selasa (29/12/2020).
Devi menyebutkan, sejauh ini pasien yang diisolasi di RSUD Depok dapat "tertanggulangi dengan baik".
Masalahnya, pihaknya juga kerap menerima permintaan rujukan pasien dengan gejala berat yang membutuhkan perawatan intensif di ruangan ICU maupun HCU.
"Saat ini kita tidak bisa menerima rujukan itu, yang membutuhkan ICU. Kita mencari rujukan-rujukan lain di RS luar. Itu yang agak sulit," kata dia.
" Sejauh ini tidak terlalu banyak dari RSUD (Kota Depok, pasien) yang keluar untuk ICU. Per kemarin ruangan HCU penuh," tambah Devi.
Menurutnya, RSUD Kota Depok punya 112 tempat tidur isolasi Covid-19, namun yang dapat terisi hingga kemarin baru 102.
Apabila jumlah tenaga kesehatan (nakes) untuk Covid-19 bisa ditambah, maka kapasitas RSUD Kota Depok untuk penanganan pasien Covid-19 juga dapat lebih gemuk, yakni hingga 125 tempat tidur.
Sayangnya, tak seluruhnya dapat diisi sebab jumlah tenaga kesehatan tak selalu memadai.
“Jika ada nakes yang sakit, kita nggak bisa buka full, karena melihat jumlah nakes yang ada. Pasien Covid-19 tidak seperti pasien lain, dia harus (ekstra) pengawasan,” kata Devi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/29/15264971/kasus-covid-19-naik-terus-pasien-antre-masuk-rsud-depok