Salin Artikel

Perilaku Janggal Aiptu Slamet Sebelum Tembak Anak Istri dan Diri Sendiri di Depok

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Parung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat dikejutkan dengan berita tewasnya seorang pria karena bunuh diri pada Rabu (30/12/2020) siang.

Pria tersebut kemudian diketahui bernama Aiptu Slamet Teguh Priyanto, seorang polisi di Polsek Tebet, Jakarta Selatan.

Aiptu Slamet menembak anaknya yang juga berprofesi sebagai polisi, lalu istrinya, sebelum mengakhiri hidupnya dengan pistol yang sama.

Menurut kesaksian warga setempat, terdengar adanya cekcok di kediaman Aiptu Slamet.

Tak lama kemudian, terdengar suara letusan pistol sebanyak tiga kali.

Aiptu Slamet meninggal di lokasi kejadian setelah meletuskan pistol ke dalam mulutnya sendiri.

Dilansir dari Tribunjakarta.com, Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP Agus Herwahyu Adi mengaku kerap bertemu Aiptu Slamet pada malam hari setelah menjalankan tugas masing-masing.

Akan tetapi, pada Selasa malam menjelang Rabu dini hari, ia tidak melihat keberadaan Aiptu Slamet.

"Kalau malam itu habis lepas dinas biasanya ketemu (Aiptu Slamet). Biasanya nongkrong di luar, depan lobi. Tapi semalam nggak ada," kata Agus kepada TribunJakarta.com.

Meski demikian, Agus sama sekali tidak memiliki prasangka buruk terhadap Aiptu Imam.

"Saya pikirnya dia mungkin capek atau gimana lah," ucap Agus.

Sosok tenang dan senang bercanda

Selama ini, menurut Agus, Aiptu Slamet bertugas di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

"Dia (Aiptu Slamet) di bagian SPKT, sudah 20 tahun di sini (Polsek Tebet)," ujarnya.

Agus mengungkapkan, mantan rekan sekerjanya itu selama ini dikenal sebagai pribadi yang tenang.

Karena itu, Agus mengaku tidak tahu bahwa Aiptu Slamet memiliki masalah terutama di rumah tangganya.

"Nggak ada masalah kalau selama dia di kantor. Dia tenang orangnya. Kita juga nggak tahu dia ada kepentingan keluarga atau apa lah," jelas Agus.

Selain pembawaan tenang, Agus mengatakan Aiptu Slamet juga senang mengumbar canda kepada rekan-rekannya.

"Baik orangnya, bercanda-canda sama kita kok," ucap Agus.

Sebelumnya, salah satu warga, Kondang, memberikan kesaksian bahwa ada sekitar tiga kali suara yang diduga tembakan sebelum Aiptu Slamet ditemukan bunuh diri.

"Awalnya ada keributan, lalu ada bunyi pistol tiga kali," ujar Kondang kepada wartawan, Rabu.

Setelah letusan pistol terdengar sekitar pukul 11.00 WIB, Kondang mengaku mendengar suara minta tolong dari arah rumah lokasi insiden berdarah tersebut.

"Anaknya kena tembak sebelah kanan di dadanya. Ibunya juga kena di kakinya. Jadi dibawa ke rumah sakit semua," katanya.

"Nah, orangtuanya (pelaku) bunuh diri pakai pistol," tambah Kondang.

Anak Aiptu Slamet disebut dalam kondisi kritis usai menerima tembakan.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

**Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ini Gelagat Aneh Aiptu Slamet di Malam sebelum Tembak Istri-Anak Lalu Bunuh Diri

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/31/13451641/perilaku-janggal-aiptu-slamet-sebelum-tembak-anak-istri-dan-diri-sendiri

Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke