JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid nasional negara Indonesia, Masjid Istiqlal yang terletak di Ibu Kota Jakarta, baru saja selesai direnovasi dengan menghabiskan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp 511 miliar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat peresmian hasil renovasi masjid, pada Kamis (7/1/2021), bahwa Istiqlal kini menjadi semakin megah dan lebih tertata rapi.
"Renovasi Masjid Istiqlal agar semakin megah ini bukan untuk gagah-gagahan. (Istiqlal) bukan hanya menjadi kebanggaan umat Islam, tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Idnonesia," ujarnya
Sejarah pembangunan
Bangunan yang digadang-gadang sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara ini merupakan simbol kemerdekaan bangsa Indonesia, oleh sebab itu ia dinamai "Istiqlal", yang dalam bahasa Arab berarti "merdeka".
Dilansir dari website resmi Istiqlal, pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 16 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad.
Pembangunan Masjid Istiqlal ternyata tidak berjalan mulus karena situasi politik yang kurang kondusif.
Pada masa di mana demokrasi parlementer berlaku di Indonesia, partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing.
Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletusnya peristiwa G30S/PKI, sehingga pembangunan masjid terhenti.
Baru ketika situasi politik mereda, yakni pada tahun 1966, Menteri Agama KH Muhammad Dahlan melanjutkan pembangunan Istiqlal.
Masjid yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp 7 miliar dan US$ 12 juta itu baru selesai dibangun pada tahun 1978 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978.
Makna di setiap lekuk arsitektur Istiqlal
Masjid yang dirancang oleh seorang Nasrani bernama Friedrich Silaban ini ternyata sarat akan makna.
Dalam desainnya, Friedrich memasukkan banyak simbol yang berkaitan dengan Islam dan Indonesia.
Kubah Masjid Istiqlal memiliki diameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, 1945. Terdapat ukiran ayat kursi yang melingkari bagian dalam kubah.
Masjid tersebut juga ditopang oleh 12 tiang yang melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh di tanggal 12 Rabiul Awwal.
Selain itu, Masjid Istiqlal memiliki empat lantai balkon dan satu lantai dasar. Kelima lantai ini melambangkan 5 Rukun Islam, jumlah shalat wajib dalam sehari, serta jumlah sila dalam ideologi negara Indonesia, Pancasila.
Lalu di bagian luar masjid, terdapat menara yang memiliki tinggi 6.666 sentimeter. Angka ini melambangkan keseluruhan jumlah ayat dalam Al-Quran.
Menara masjid yang hanya berjumlah satu ini melambangkan tanda keesaan Allah.
Di Masjid Istiqlal juga terdapat bedug raksasa yang terbuat dari pohon kayu meranti. Bedug ini berusia sekitar 300 tahun.
Di bedug tersebut terdapat ukiran kaligrafi berbahasa Arab gundul yang jika diperhatikan menyerupai sosok Semar dalam dunia perwayangan Jawa.
Siapapun bisa mengunjungi Masjid ini, baik umat Muslim ataupun tidak. Syarat untuk masuk ke dalam bangunan cagar budaya ini adalah menggunakan pakaian sopan dan tertutup.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/08/13062411/makna-mendalam-dari-setiap-lekuk-arsitektur-masjid-istiqlal