Salin Artikel

PMI Tangsel: 150 Penyitas Covid-19 Donorkan Plasma Darah

Sejumlah itu diterima PMI Tangerang Selatan sejak program donor untuk bantu terapi pasien Covid-19 itu diselenggarakan mulai Desember 2020.

"Untuk yang sudah terscreening ada 150 penyintas. Dari 150 penyintas yang (plasma darah konvalesen) lolos itu ada 38 orang," ujar Kepala Unit Donor Darah PMI Tangerang Selatan, Suhara Manullang saat dikonfirmasi, Senin (11/1/2021).

Suhara mengatakan, plasma darah dari 38 penderma itu dapat digunakan untuk 79 pasien yang terpapar Covid-19 dalam perawatan.

Adapun plasma darah konvalesen yang lolos untuk didonorkan itu telah didistribusikan ke beberapa rumah sakit yang ada di Tangerang Selatan hingga wilayah Sampit, Kalimantan.

"Sudah terdistribusikan seluruhnya, baik di rumah sakit yang ada di tangsel, bahkan di luar pulau Jawa, hingga di Sampit, Kalimantan," kata Suhara.

Suhara menjelaskan, sejauh ini program donor darah konvalesen dari PMI Tangsel itu dibagi dalam tiga kelompok.

Salah satunya dilakukan di Rumah Lawan Covid-19 (RLC), Serpong, Tangerang Selatan.

"PMI Tangsel menjemput bola ke RLC. Setiap hari kan ada pemulangan (pasien sembuh). Ditanya petugas siapa yang mau mendonorkan, nanti petugas PMI datang untuk diambil darahnya untuk kita screening," katanya.

Sejauh program donor plasma darah konvalesen digelar, Suhara menyebut paling banyak menerima golongan darah A dan O.

Adapun yang paling sedikit itu AB. Namun Suhara tak menjelaskan alasan kurangnya golongan darah itu.

"Kalau secara umum sih yang banyak (plasma darah konvalesen) itu golongan A dan O. Yang memang sedikit itu AB," kata Suhara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/11/22134251/pmi-tangsel-150-penyitas-covid-19-donorkan-plasma-darah

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke