Salin Artikel

Saat Blok Makam Khusus Jenazah Covid-19 di 2 TPU Jakarta Mulai Penuh...

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan khusus pemakaman jenazah dengan protap Covid-19 di dua tempat pemakaman umum (TPU) di DKI Jakarta mulai penuh.

Pemprov DKI pun menyiapkan TPU lain untuk pemakaman jenazah terkait Covid-19.

Makam khusus jenazah muslim di TPU Tegal Alur penuh

Makam khusus jenazah terkait Covid-19 untuk muslim di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, sudah penuh sejak Selasa (12/1/2021).

"Iya, untuk blok muslim sudah penuh," kata Kepala Satuan Pelaksana TPU Tegal Alur Wawin Wahyudi melalui pesan tertulis, Selasa.

Wawin menyatakan bahwa sudah ada sekitar 4.500 jenazah terkait Covid-19 yang dimakamkan di blok muslim, sehingga tidak ada lagi lahan yang tersedia.

"Sekitar 4.500 sudah terisi," katanya.

Wawin menambahkan, jenazah terkait Covid-19 yang muslim tetap bisa dimakamkan di TPU Tegal Alur, tetapi dengan sistem tumpang atau disatukan dengan makam keluarga.

Jika hal itu tak bisa dilakukan, maka jenazah juga bisa dilimpahkan ke TPU di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

"Lokasi baru di Srengseng Selatan, Jakarta Selatan," lanjut Wawin.

Sementara itu, ia menyatakan bahwa lahan di TPU Tegal Alur masih tersedia untuk memakamkan jenazah non-muslim dengan protap Covid-19.

Lonjakan pemakaman di TPU Tegal Alur

Sebelumnya, Wawin sempat menjelaskan bahwa lonjakan pemakaman dengan protap Covid-19 terjadi sejak periode libur akhir tahun 2020.

Sejak hari Natal, lebih dari 40 jenazah terkait Covid-19 dimakamkan di TPU Tegal Alur.

Padahal, biasanya jumlah pemakaman berkisar antara 25 hingga 35 pemakaman.

Bahkan, TPU Tegal Alur sempat memakamkan sebanyak 60 jenazah terkait Covid-19 dalam sehari pada Minggu (3/1/2021).

Lonjakan ini sejalan dengan kasus penularan Covid-19 dan tingkat kematian yang meningkat di Ibu Kota.

Sampai kemarin, ada penambahan 38 orang yang meninggal dunia di Jakarta akibat Covid-19.

Dengan demikian, total ada 3.589 pasien Covid-19 meninggal dunia di Ibu Kota.

Angka kematian bertambah 502 dibandingkan data 20 Desember 2020.

TPU Pondok Ranggon penuh

Selain TPU Tegal Alur, TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur yang juga dikhususkan menampung jenazah terkait Covid-19 sudah penuh.

Blok makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon untuk jenazah muslim sudah penuh per 8 November 2020.

Lalu, untuk jenazah Covid-19 non-muslim sudah penuh sejak 20 Desember 2020.

Banyaknya jenazah terkait Covid-19 yang dimakamkam dari hari ke hari membuat blok makam penuh lebih cepat daripada prediksi.

Pengelola TPU itu pun terpaksa memberlakukan sistem tumpang. Bahkan, area hijau juga akhirnya dijadikan lokasi pemakaman.

"Ruang-ruang kosong yang sebelumnya diperuntukkan untuk area hijau (taman area TPU) juga bisa dimanfaatkan," kata Penanggung Jawab Pelaksana TPU Pondok Ranggon Muhaimin, akhir Desember lalu.

Pemprov DKI siapkan lokasi lain

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan lokasi baru pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Sebanyak 8.000 meter persegi sudah siap digunakan untuk 1.500 makam.

Untuk tahap pertama, pemerintah menyiapkan dua hektar lahan dari total keseluruhan luas lahan mencapai 25 hektar.

Dua hektar lahan tersebut diestimasi dapat menampung hingga 5.000 jenazah.

"Jadi rencana tahap pertama ini lahan yang kami uruk sebesar dua hektar. Yang 8.000 meter persegi sudah siap digunakan," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Kota Administrasi Jakarta Utara Putut Widya Martata, Jumat (8/1/2021).

TPU Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, juga mulai dipakai untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 mulai Selasa (12/1/2021).

“Ya, TPU Srengseng Sawah jadi pemakaman Covid-19. Hari ini 48 jenazah,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan Winarto, Selasa kemarin.

Namun, ia belum bisa memastikan daya tampung TPU Srengseng Sawah untuk jenazah pasien Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/13/10341221/saat-blok-makam-khusus-jenazah-covid-19-di-2-tpu-jakarta-mulai-penuh

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke