Salin Artikel

Buruh Ini Awalnya Tak Percaya Undangan Vaksinasi Covid-19 Bareng Jokowi, Sempat Dikira Penipuan

"Saya pas dikontak itu enggak percaya, takutnya cuma bohongan," kata Agustini saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/1/2021) pagi.

Agustini mengaku tidak tahu mengapa dia bisa terpilih untuk mewakili buruh dalam menerima vaksin perdana itu.

Buruh yang bekerja di pabrik makanan anak-anak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu mengaku tidak kenal dengan orang-orang di Istana Kepresidenan. Ia juga tak pernah hadir di acara Jokowi atau acara yang digelar Istana sebelumnya.

"Jadi gimana ceritanya (bisa terpilih), saya juga enggak ngerti. Mungkin rezeki, saya juga kaget. Enggak nyangka sama sekali," ujarnya.

Satu grup dengan Raffi Ahmad

Agustini mengatakan, dia baru percaya dengan kabar itu setelah nomornya dimasukkan ke sebuah grup WhatsApp. Grup itu berisi nomor orang-orang yang akan divaksin bersama Jokowi.

"Itu kan isinya saya liat orang orang penting semua. Ada Raffi Ahmad juga. Wah ia ini kayaknya beneran nih. Ya udah, alhamdulillah langsung disyukuri," kata Agustini.

Agustini lalu diberi kabar lagi oleh pihak Istana bahwa ia harus menjalani swab test sebelum mengikuti vaksinasi di Istana. Ia diarahkan untuk menjalani swab test di RSU Bunda, Menteng.

"Sempat bingung juga karena ngedadak (mendadak), tinggal besok waktunya. Itu pun dikasih tahu harus swab hari itu juga. Campur aduklah perasaannya. Cuma saya tenangin diri, ini kesempatan langka. Enggak semua orang dapat kesempatan. Jadi ya saya jalani. Saya ambil, enggak saya sia-siain," ujarnya.

Saat itu juga Agustini langsung izin ke atasannya dan menjelaskan mengenai kabar mengejutkan yang baru saja ia terima. Setelah mendapat izin dari kantor, dia langsung menuju RSU Bunda di Menteng di Jakarta Pusat untuk swab test. Hasil tes menunjukkan Agustini negatif Covid-19.

Sedikit Takut

Keesokan harinya, yaitu Rabu lalu, Agustini datang ke Istana untuk mengikuti vaksinasi. Ia mengaku sedikit khawatir dengan kabar miring terkait efek samping vaksin Sinovac itu.

Namun, rasa takut itu dikalahkan dengan rasa gembira karena bisa berada di Istana dan bertemu Presiden Jokowi.

"Kalau rasa takut ada tapi cuma beberapa persen. Saya merasa senang saja diundang ke Istana apalagi vaksinnya sama Pak Jokowi. Jadi rasa senang itu ngalahin rasa takut," katanya.

Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin, diikuti sejumlah menteri dan pejabat lain, lalu baru disusul oleh Agustini yang mewakili buruh.

Selama proses vaksinasi berlangsung, Agustini mengaku tidak sempat mengobrol dengan Presiden Jokowi. Ia juga tidak mendapat kesempatan untuk berfoto bersama.

Meski demikian, ia mengaku sudah bersyukur bisa bertemu langsung dan divaksin bareng Jokowi

"Ketemu langsung, lihat muka beliau langsung, sudah alhamdulillah," ujarnya.

Setelah vaksinasi selesai, Agustini diberikan kartu untuk vaksin kedua. Ia diminta datang kembali ke Istana untuk suntikan kedua dua minggu lagi.

Tak Ada Efek Samping

Agustini mengaku tak mengalami efek samping atau keluhan apapun setelah disuntik vaksin Sinovac.

"Kan waktu divaksin itu kata dokternya akan beradaptasi. Entah itu demam atau pegal pegal. Tapi Alhamdulillah enggak ada sih yang saya rasain," katanya.

Bahkan sehari setelah divaksinasi, Agustini pun langsung bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Sejak pagi ia langsung berangkat ke pabrik. Selama bekerja di pabrik, ia juga tak merasakan ada efek samping dari vaksin.

"Biasa aja gitu... kerja enak, aktivitas enak," kata dia.

Agustini berharap program vaksinasi Covid-19 bisa membuat Indonesia keluar dari pandemi Covid-19. Dengan begitu, kehidupan masyarakat bisa kembali normal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/15/10113641/buruh-ini-awalnya-tak-percaya-undangan-vaksinasi-covid-19-bareng-jokowi

Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke