Salin Artikel

Update Kondisi Pandemi di Jakarta: Antre di RS Rujukan hingga Prosedur Isolasi Mandiri

Per tanggal 18 Januari 2021, data kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 229.746 kasus.

Angka tersebut setelah ada penambahan 2.361 kasus baru.

Untuk pasien sembuh mengalami peningkatan sebanyak 2.804 pasien, kini tercatat ada 204.711 pasien sembuh.

Sedangkan pasien yang masih dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani perawatan berada di angka 21.200 orang, atau berkurang sebanyak 479 orang.

Sedangkan untuk pasien Covid-19 meninggal dunia di Jakarta sudah berada di angka 3.815 jiwa, atau bertambah sebanyak 36 orang.

Berikut angka peningkatan kasus baru dan angka kematian kasus Covid-19 di DKI Jakarta dalam sepekan terakhir:

12 Januari: 2.669 kasus baru, 38 pasien meninggal

13 Januari: 3.476 kasus baru, 45 pasien meninggal

14 Januari: 3.165 kasus baru, 41 pasien meninggal

15 Januari: 2.541 kasus baru, 35 pasien meninggal

16 Januari: 3.536 kasus baru, 35 pasien meninggal

17 Januari: 3.395 kasus baru, 34 pasien meninggal

18 Januari: 2.361 kasus baru, 36 pasien meninggal

Masyarakat diminta segera lapor

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fifi Mulyani mengatakan, setiap orang yang merasa memiliki gejala atau sudah terkonfirmasi Covid-19 untuk segera melapor ke puskesmas terdekat.

"Prinsipnya kalau ada yang terpapar Covid maka kalau di DKI dia lapor ke Puskesmas sesuai dengan domisilinya di mana dia tinggal, bukan sesuai KTP ya," kata Fifi saat dihubungi, Senin (18/1/2021).

Fifi mengatakan, pentingnya seorang yang terpapar Covid-19 untuk segera melapor untuk menghindari klaster penularan baru dengan orang-orang terdekat dari pelapor.

Laporan sejak dini juga memberikan antisipasi tindakan medis di saat fasilitas kesehatan DKI Jakarta yang saat ini dalam kondisi penuh.

Pelapor, kata Fifi, nantinya akan dilakukan skrining oleh petugas apakah dalam kondisi tanpa gejala, atau bergejala dengan tingkat ringan, sedang, hingga berat.

Setelah itu, pelapor akan dipisah apabila memiliki gejala sedang hingga berat dan diupayakan untuk dilakukan perawatan di RS rujukan Covid-19.

Namun, kata dia, untuk saat ini proses rujukan ke RS Covid-19 di DKI Jakarta bisa memakan waktu yang tidak sebentar.

Pasalnya, fasilitas kesehatan di DKI Jakarta yang semakin terbatas sehingga membuat pasien harus menunggu ketersediaan tempat perawatan.

"Akan diarahkan ke RS, tapi catatan bahwa harus melalui IGD dan memang saat ini kondisinya sedang antre," tutur Fifi.

Tempat Isolasi sesuai kemampuan pasien

Fifi mengatakan, untuk pasien dengan status tanpa gejala atau gejala ringan akan diarahkan ke tempat isolasi.

Nantinya, petugas akan melakukan skrining apakah pasien Covid-19 terkonfirmasi tanpa gejala atau dengan gejala ringan diisolasi di tempat disediakan Pemprov DKI atau tempat berbayar.

Apabila pasien Covid-19 dalam kategori mampu secara finansial, lanjut Fifi, akan diarahkan ke hotel-hotel berbayar yang bekerja sama sebagai tempat isolasi.

"Kalau dia mampu (secara ekonomi) akan diarahkan ke isolasi berbayar, kalau tidak mampu akan difasilitas ke hotel-hotel fasilitas milik pemerintah," kata Fifi.

Sedangkan untuk isolasi mandiri di rumah, kata dia, menjadi pilihan terakhir apabila rumah pasien memungkinkan untuk dijadikan tempat isolasi.

Isolasi di rumah menjadi pilihan terakhir karena seringkali pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah tidak taat dan menjadi klaster keluarga baru.

Itulah sebabnya, kata Fifi, rumah yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri harus memenuhi kriteria yang ditetapkan Pemprov DKI.

Kriteria rumah jadi tempat isolasi

Adapun kriteria rumah yang bisa dijadikan tempat isolasi mandiri tertuang dalam lampiran Keputusan Gubernur Nomor 980 Tahun 2020.

Ada 16 poin kriteria rumah yang harus dipenuhi untuk bisa dijadikan tempat isolasi, yaitu:

1. Harus memiliki persetujuan dari pemilik rumah

2. Rekomendasi dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 RT/RW setempat dan ditetapkan oleh Lurah selaku ketua gugus tugas kelurahan

3. Tidak ada penolakan dari warga setempat

4. Gugus Tugas wilayah bisa menjamin pelaksanaan isolasi mandiri sesuai dengan protokol

5. Hanya dihuni oleh orang terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan

6. Lokasi ruang isolasi terpisah dengan penghuni lainnya

7. tersedia kamar mandi di dalam ruang isolasi

8. Cairan dari mulut dan atau hidung atau air kumur, air seni dan air tinja orang yang isolasi mandiri langsung dibuang di wastafel atau lubang air limbah di toilet dan dialirkan ke septic tank

9. Untuk peralatan makan, minum dan peralatan pribadi lainnya yang digunakan oleh orang yang isolasi mandiri harus dilakukan pencucian dengan menggunakan deterjen dan air limbah yang berasal dari cucian dibuang ke saluran pembuang air limbah

10. Tidak dalam pemukiman yang padat dan terdapat jarak lebih dari 2 meter dari rumah lainnya

11. Kamar tidak menggunakan karpet

12. Sirkulasi udara urangan berjalan baik dan nyaman

13. Ketersediaan air bersih mengalir yang memadai

14. Adanya jejaring kerja sama dengan Satgas setempat

15. Terdapat akses kendaraan roda empat

16. Bangunan dan lokasi aman dari ancaman bahaya lainnya seperti banjir, kebakaran dan tanah longsor.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/19/07122431/update-kondisi-pandemi-di-jakarta-antre-di-rs-rujukan-hingga-prosedur

Terkini Lainnya

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke