Salin Artikel

Update: 34 Jenazah Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Salah Satunya Bayi 11 Bulan

Data antemortem dan postmortem bertambah. Begitu juga dengan jumlah korban yang teridentifikasi.

Di sisi lain, operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diperpanjang selama tiga hari, otomatis akan membuat data postmortem kian bertambah.

Berikut rangkuman terkait perkembangan identifikasi korban Sriwijaya Air SJ 182 hingga Senin (18/1/2021).

34 korban teridentifikasi

Tim DVI berhasil mengidentifikasi lima korban pada Senin kemarin. Lima korban tersebut teridentifikasi dari hasil pencocokan DNA.

"Pertama atas nama Didik Gunardi, laki-laki berusia 49 tahun. Kedua Athar Rizki Riawan, laki-laki berusia 8 tahun," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Senin.

Tiga orang lainnya adalah Gita Lestari (perempuan, 36 tahun), Fathima Ashalina, (perempuan, 2 tahun), dan Rahmania Ekananda (perempuan, 39 tahun).

Berikut daftar korban Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi:

1. Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air, teridentifikasi 11 Januari 2021

2. Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM , teridentifikasi 12 Januari 2021

3. Khasanah (50), teridentifikasi 12 Januari 2021

4. Asy Habul Yamin (36), teridentifikasi 12 Januari 2021

5. Indah Halimah Putri (26), teridentifikasi 13 Januari 2021

6. Agus Minarni (47), teridentifikasi 13 Januari 2021

7. Ricko Mahulette (32), teridentifikasi 14 Januari 2021

8. Ihsan Adhlan Hakim (33), teridentifikasi 14 Januari 2021

9. Supianto (37), teridentifikasi 14 Januari 2021

10. Pipit Supiyono (23), teridentifikasi 14 Januari 2021

11. Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 14 Januari 2021

12. Yohanes Suherdi (37), teridentifikasi 14 Januari 2021

13. Toni Ismail (59), teridentifikasi 15 Januari 2021

14. Dinda Amelia (15), teridentifikasi 15 Januari 2021

15. Isti Yudha Prastika (34), teridentifikasi 15 Januari 2021

16. Putri Wahyuni (25), teridentifikasi 15 Januari 2021

17. Rahmawati (59), teridentifikasi 15 Januari 2021

18. Arneta Fauziah, teridentifikasi 16 Januari 2021

19. Arifin Ilyas (26), teridentifikasi 16 Januari 2021

20. Makrufatul Yeti Srianingsih (30), teridentifikasi 16 Januari 2021

21. Beben Sopian (58), teridentifikasi 16 Januari 2021

22. Nelly (49), teridentifikasi 16 Januari 2021

23. Rizky Wahyudi (26), teridentifikasi 16 Januari 2021

24. Rosi Wahyuni (51), teridentifikasi 16 Januari 2021

25. Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, teridentifikasi 17 Januari 2021

26. Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 17 Januari 2021

27. Iu Iskandar (52), teridentifikasi 17 Januari 2021

28. Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air, teridentifikasi 17 Januari 2021

29. Satu korban tidak disebutkan namanya, teridentifikasi 17 Januari 2021

30. Didik Gunardi (49), pramugara NAM Air, teridentifikasi 18 Januari 2021

31. Athar Rizki Riawan (8), teridentifikasi 18 Januari 2021

32. Gita Lestari (36), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 18 Januari 2021

33. Fathima Ashalina (2), teridentifikasi 18 Januari 2021

34. Rahmania Ekananda (39), teridentifikasi 18 Januari 2021

Dari 34 korban yang teridentifikasi, 23 orang di antaranya sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Terbaru, jenazah Oke Dhurrotul Jannah, Yuni Dwi Saputri, Iu Iskandar, Nelly, Rizky Wahyudi, Rosi Wahyuni, Diego Mamahit, dan Supianto diserahkan ke keluarga pada Senin kemarin.

Sebelumnya, jenazah yang telah diserahkan ke pihak keluarga adalah jenazah dari Okky Bisma, Asy Habul Yamin, Fadly Satrianto, dan Ricko.

Kemudian, Agus Winarni, Pipit Piyono, Ihsan Adhlan Hakim, Isti Yudha Prastika, Ninda Amelia, Putri Wahyuni, Yohanes Suherni, Indah Halimah Putri, Arifin Ilyas, Makrufatul Yeti, dan Khasanah.

Update data

Data terbaru, tim DVI telah menerima 438 sampel DNA.

"Kami telah menerima sebanyak 438 sampel DNA, baik itu antemortem ataupun postmortem," ujar Komandan tim DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko, Senin.

Kemudian, tim DVI juga menerima 308 kantong jenazah dan 168 kantong properti.

"Seluruhnya sudah dilakukan pemeriksaan, termasuk 168 kantong properti," ujar Rusdi, Senin sore.

Tim DVI kini juga telah mengantongi data rekaman Closed-Circuit Television guna mempermudah proses identifikasi.

"Saat ini, kami sudah mengantongi data dari CCTV, yakni CCTV yang ada di bandara sebelum para korban memasuki pesawat. Nanti akan dianalisis dengan alat kami. Mudah-mudahan nanti hasilnya jelas dan segera diperoleh," Kasubag Ren Inafis Polri AKBP Yani, Senin.

"Mudah-mudahan melalui analisis CCTV yang diperoleh, bisa lebih mendukung terkait kejelasan data korban," tambah dia.

Santunan bagi korban yang tidak teridentifikasi

Pihak Jasa Raharja memastikan, korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang tidak teridentifikasi tetap mendapat santunan.

"Prinsipnya dapat. Nanti kami mencari cara bagaimana mendapat dokumen, yang penting dokumen kan. Misalnya manifes, kartu keluarga, dan sebagainya," ujar Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Raharja, Wahyu Wibowo, Senin.

Per Senin pagi kemarin, Jasa Raharja sudah menyelesaikan santunan kepada 25 ahli waris.

Pi, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada 9 Januari lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat tersebut mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/19/07512111/update-34-jenazah-korban-sriwijaya-air-teridentifikasi-salah-satunya-bayi

Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke