Salin Artikel

Warga Depok Disebut Paling Lalai Jaga Jarak, Wali Kota Pertanyakan Klaim Ridwan Kamil

Pasalnya, sudah dua kali Ridwan Kamil membuat pernyataan sepihak soal Depok dalam hal pandemi Covid-19.

Teranyar, kemarin Ridwan Kamil menyebut Depok sebagai wilayah dengan kepatuhan jaga jarak yang paling rendah, tanpa membeberkan keabsahan data di balik pernyataan itu.

Ridwan hanya menyebutkan melalui akun Instagram pribadinya, bahwa data tersebut diperoleh dari "survei mingguan yang dilakukan ribuan polisi, TNI, dan Satpol PP, yang bertugas memonitor dan melaporkan prokes di ruang publik via apps (aplikasi, red.) khusus".

"Saya tidak mengatakan itu tidak benar, tapi tolong standar penilaiannya. Dan dipikirkan kembali, kalau seorang pejabat tinggi mengeluarkan statemen, itu harus dilihat, ditimbang maslahatnya, mafsadatnya, mudharatnya seperti apa," kata Idris kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).

"Pernyataan sebelumnya tentang siaga 1 juga kami minta klarifikasi, standar penilaiannya kayak apa. Jadi, biasa, transparansi dalam penilaiannya, bukannya kami menolak kritik," ujar dia.

Pada 5 Januari 2021, Depok juga disebut Ridwan Kamil sebagai wilayah "siaga 1" karena 4 pekan masuk zona merah, tanpa dijelaskan maksud status itu.

Kala itu, Idris juga mempertanyakan dasar Ridwan membuat pernyataan itu.

Kini, soal "jaga jarak" yang dipersoalkan Ridwan di Depok, Idris pun mempertanyakan dasarnya. Sebab, hingga sekarang masih ada perdebatan soal jarak ideal yang harus dijaga, entah 1 meter, 2 meter, atau 2,5 meter.

"Coba statemen-statemen ini diklarifikasi. Kasih tahu saja standarnya seperti apa, kalau memang untuk maslahat, jangan sampai keinginan kita baik, tapi mendatangkan mudharat yang lebih besar," sebut Idris.

"Kami merasakan pandemi yang semuanya mencemaskan, jangan sampai membuat cemas lagi. Kalau mendatangkan maslahat ya tidak apa-apa," tambahnya.

Walaupun pernyataan Ridwan soal Depok sebagai wilayah paling tak patuh jaga jarak belum jelas dasarnya, namun Idris tetap berharap pernyataan tersebut dapat menjadi pecut bagi seluruh pihak agar lebih perhatian terhadap pentingnya menjaga jarak.

"Mari sama-sama di dalam menghadapi pandemi seperti ini yang kita bangun adalah semangat," ucap Idris.

"Sekarang RS-RS ICU-nya sudah penuh, kita tetap ikhtiar mencari jalan keluar. Memang 3T (testing, tracing, treatment) kan mahal, tapi kita harus berkorban semuanya," ujar dia.

Hingga data diperbarui kemarin, pandemi Covid-19 di Depok masih gawat dengan 4.284 pasien yang tengah menjalani isolasi maupun dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mengeklaim, kemarin 84 persen tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit sudah terisi, dan hanya tersisa 8 persen ruang ICU Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/19/16003321/warga-depok-disebut-paling-lalai-jaga-jarak-wali-kota-pertanyakan-klaim

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke