Kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan berkurang.
"Memang disebabkan oleh masyarakat yang mulai jenuh letih hampir setahun mengalami pandemi," kata Ariza dalam keterangan suara, Rabu (27/1/2021).
Meski demikian, kata Ariza, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mendorong masyarakat bertahan menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
"Namun demikian kami dorong masyarakat untuk tetap bertahan maju bangkit melawan Covid-19 sampai kita terbebas," kata Ariza.
Ariza menambahkan, tingkat testing di DKI Jakarta juga meningkat dan 13 kali lebih banyak dari standar yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Ketiga, disebabkan oleh libur panjang akhir tahun ya," kata Ariza.
Namun kabar baiknya, kata Ariza, sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali berlaku, tingkat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin terbangun.
"Alhamdulillah ada mulai kesadaran di masyarakat sekalipun angkanya masih tinggi disebabkan beberapa hal," kata Ariza.
Data 26 Januari 2021, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 254.580 kasus.
Dari jumlah tersebut terdapat 227.010 pasien dinyatakan sembuh, 23.462 masih dalam perawatan dan 4.108 korban jiwa.
Melonjaknya penambahan kasus harian berdampak pada fasilitas kesehatan. Sebelumnya, pasien kesulitan mendapatkan ruang perawatan.
Ariza mengatakan, pihaknya akan segera menambah tiga rumah sakit rujukan lagi bagi pasien Covid-19 menjadi 101 rumah sakit.
Riza menyebutkan penambahan itu sesuai dengan kebijakan gubernur dan Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi bertambahnya kasus positif Covid-19 secara signifikan.
"Semuanya sudah diatur. Pokoknya prinsipnya semuanya kami tingkatkan rumah sakit dari 98 menjadi 101. Kami upayakan, kami tingkatkan terus, sebagaimana kebijakan dari Pak Gubernur, dari Kemenkes juga, rumah sakit rujukan ditingkatkan sampai 40 bahkan 50 persen lagi," kata dia.
"Kemudian, rumah sakit yang belum menjadi rujukan, kami minta sudah mulai proses menjadi rumah sakit rujukan," ucapnya.
Ia menambahkan, selain menambahkan rumah sakit rujukan dan fasilitas-fasilitas kesehatan, pihaknya juga akan segera membuka lahan pemakaman baru.
"Sudah sering kami sampaikan, DKI Jakarta akan terus meningkatkan dan mengupayakan ketersediaan berbagai fasilitas. Mulai rumah sakit, laboratorium, tempat, ruang ICU, bahkan tempat pemakaman," ujar Ariza.
Ia juga menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk menambah hotel sebagai tempat isolasi mandiri.
"Bahkan kami minta kepada Menteri Pariwisata agar ke depan ditambah lagi hotel-hotel sebagai tempat isolasi mandiri," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/27/16390231/wagub-dki-penyebab-kasus-covid-19-di-jakarta-tinggi-karena-masyarakat