Syarat perjalanan bagi penumpang itu akan diterapkan pada Minggu (7/2/2021), sebagai uji coba alat buatan dalam negeri.
"Rencananya baru 7 Februari uji cobanya (penumpang tes dengan GeNose). Untuk saat ini belum ada alatnya," ujar Kepala Terminal Terpadu Pulo Gebang, Bernard Pasaribu saat dihubungi, Jumat (5/2/2021).
Bernard mengatakan, baru satu alat GeNose C19 dioperasikan di Terminal Terpadu Pulo Gebang yang dipinjamkan oleh Kementerian Perhubungan.
Namun, kata Bernard, belum diketahui waktu uji coba itu akan berlangsung beberapa hari kedepan.
"Baru satu alat rencanaya. Karena alatnya terbatas. Dipinjamkan dulu. Karena belum produkai massal," ucapnya.
GeNose C19 adalah alat screening Covid-19 yang dibuat Universitas Gadjah Mada (UGM), yang meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membedakan pola senyawa yang dideteksi.
GeNose C19 melakukan screening melalui embusan napas seseorang untuk mendeteksi keberadaan Covid-19.
Perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software AI dibuat untuk membedakan sampel napas yang diduga positif Covid-19 atau negatif Covid-19.
Alat GeNose C19 telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883.
Alat tersebut juga telah ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/05/16103271/calon-penumpang-di-terminal-pulo-gebang-akan-dites-genose-c19-mulai-7