Salin Artikel

Polisi Tangkap 6 Pelaku Curanmor, Modusnya Memepet dan Menuduh Korban

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meringkus dua komplotan pencuri motor. Modusnya adalah dengan memepet korban dan menuduh korban telah melakukan penganiayaan.

"Mereka terdiri dari enam pria dewasa berinisial PS (28), MRZ (24), A (24), I (38), HP (34), dan I (36). Mereka sudah 15 kali beraksi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Burhanuddin di Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2021), seperti dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, modus mereka adalah memepet kendaraan korban. Pelaku biasanya memakai dua kendaraan dan menghentikan motor korbannya. Lalu pelaku menuduh korban sebagai pelaku penganiayaan atau pelecehan seksual.

Pada saat korban berhenti membantah tuduhan pelaku, komplotan itu pun meminta korban untuk mengikuti salah satu pelaku dan meninggalkan motornya di lokasi tempatnya dihentikan.

Korban yang sudah teperdaya oleh tuduhan pelaku pun diminta mengikuti pelaku menuju suatu tempat. Korban juga diminta menyerahkan kunci motor dan STNK-nya untuk dijadikan jaminan.

"Sampai di suatu tempat yang ditentukan pelaku itu, korban diturunkan dan ditinggalkan, sementara pelaku pun kabur (membawa lari sepeda motor korban)," ujar Burhanuddin.

Selain pengguna motor dari luar kota, komplotan penipu itu juga mengincar remaja yang emosinya masih labil sehingga lebih mudah teperdaya.

Penangkapan terbaru dilakukan pada akhir Januari 2021 dengan pelaku HP dan I yang melancarkan aksinya di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Sedangkan tiga orang lainnya merupakan komplotan pertama yang sudah diringkus sejak November 2020 akibat ulahnya menipu remaja di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Burhanuddin mengatakan pengejaran masih dilakukan kepada lima orang lainnya berinisial DG (24), S (23), F (33), U (23), dan K (38) dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Kami imbau kepada masyarakat, kalau pernah mengalami kejadian seperti ini tolong segera laporkan kepada kami. Karena sangat merugikan. Orang dituduh melakukan perbuatan buruk, yang dia tidak pernah melakukannya," kata Burhanuddin.

Keenam pelaku terancam dijerat pasal 372 KUHP atau pasal 378 KUHP atas kasus penipuan dengan ancaman penjara empat tahun.

https://m.antaranews.com/berita/1984410/komplotan-penipu-pengguna-motor-luar-kota-diringkus-polisi

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/06/09012191/polisi-tangkap-6-pelaku-curanmor-modusnya-memepet-dan-menuduh-korban

Terkini Lainnya

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke