Salin Artikel

Pemkot Bogor Klaim Ganjil Genap Mampu Kurangi Mobilitas Warga

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengklaim penerapan sistem ganjil genap saat akhir pekan kemarin mampu mengurangi jumlah mobilitas kendaraan yang masuk ke Kota Hujan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, jumlah volume kendaraan yang masuk ke Kota Bogor pada Sabtu-Minggu lalu terlihat lebih landai.

Bima menyebut, berdasarkan data volume kendaraan yang masuk Gerbang Exit Tol Jagorawi pintu Baranangsiang pada Sabtu (6/2/2021), tercatat 21.360 kendaraan. Sementara, pada Sabtu (30/1/2021) lalu, ada 29.442 kendaraan yang masuk.

Kemudian, Minggu (31/1/2021) ada 2.931 kendaraan dan Minggu (7/2/2021) ada 1.567 kendaraan atau turun 47 persen.

"Tujuan dari ganjil genap ini untuk mengurangi mobilitas warga dan ternyata bisa dilakukan. Ini terlihat dari dua hari ini Kota Bogor jauh lebih lengang 40 sampai 50 persen," ungkap Bima, Senin (8/2/2021).

Bima menambahkan, terlalu cepat jika harus menilai dampak korelasi antara pengurangan mobilitas tersebut dengan penurunan angka kasus Covid-19 di wilayahnya.

Paling tidak, kata Bima, butuh waktu sekitar seminggu atau dua minggu untuk bisa melihat apakah pengurangan mobilitas dari sistem ganjil genap ini ada dampak bagi tren Covid-19 di Kota Bogor.

"Kita masih harus lihat minggu depan. Minggu depan nanti kita pelajari tren kasusnya, klaster-klasternya, apakah kemudian ada hubungannya dengan usaha kami menekan mobilitas di akhir pekan," ucapnya.

"Tentunya keberhasilan ini akan dikaitkan dengan angka-angka kasus positif Covid-19 di Kota Bogor, yang baru bisa terlihat paling cepat seminggu atau dua minggu ke depan,” kata Bima.

Ia melanjutkan, Pemkot Bogor akan lebih memaksimalkan lagi penerapan ganjil genap pada pekan depan yang bertepatan dengan long weekend.

Setelah itu, sambung Bima, Pemkot akan melihat data-data apakah ganjil genap menunjukan korelasi penurunan angka kasus Covid-19.

"Ya, sangat mungkin kita lanjut ke depan. Semua tergantung pada data. Dan kami akan undang ahli epidemiolog untuk memberikan sarannya mengingat angka Covid-19 masih tinggi. Tapi kan efek dua hari ganjil genap kemarin baru akan terlihat satu minggu ke depan," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/08/15431951/pemkot-bogor-klaim-ganjil-genap-mampu-kurangi-mobilitas-warga

Terkini Lainnya

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke