Salin Artikel

Masjid Istiqlal yang Mendobrak Desain Tradisional di Masanya. . .

Nama dari masjid yang dibangun atas inisiasi presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, ini memiliki arti "kemerdekaan" dalam bahasa Arab.

Bung Karno, sapaan dari presiden tersebut, bertekad mendirikan bangunan monumental Indonesia dengan gaya arsitektur modern melalui proyek-proyek Mercusuar Soekarno.

Satu di antara proyek tersebut adalah Masjid Istiqlal yang dirancang oleh Friedrich Silaban. Masjid ini diresmikan pada 22 Februari 1978, atau tepat 43 tahun yang lalu.

Mendobrak desain masjid tradisional

Buku Rumah Silaban terbitan mAAN Indonesia Publishing mengisahkan, Bung Karno ingin agar bangunan di dalam proyek mercusuarnya menampilkan karakter "arsitektaral yang menyebabkan efek sublim".

Efek sublim sendiri diartikan sebagai hal yang membuat orang takjub dan tenggelam dalam pesona sublim tersebut.

Sublimitas ini terasa dalam desain Masjid Istiqlal.

Jika kebanyakan masjid pada masa itu berbentuk persegi dan memiliki bukaan-bukaan besar tanpa daun pintu dan jendela, Istiqlal didominasi dinding vertikal dan horizontal dalam ukuran masif.

"Sehingga mengubah bentuk masjid menjadi sebuah bentuk yang baru, berbeda dengan desain masjid sebelumnya," tulis Rahil Muhammad Hasbi dan Wibisono Bagus Nimpuno dalam jurnal Pengaruh Arsitektur Modern Pada Desain Masjid Istiqlal.

Jurnal tersebut menegaskan bahwa Istiqlal mengusung gaya arsitektur modern. Ini berbeda dari desain masjid yang jamak berkembang saat itu, yang mengusung gaya arsitektur Timur Tengah.

Masjid ini terlihat berbeda dan menonjol dengan bentuk penggabungan dari garis-garis vertikal dan horizontal untuk bukaan.

"Penggabungan antara tinggi dan jarak antar garis, serta penggunaan warna putih gading membuat kesan seperti dinding besar dan monumental," tulis jurnal tersebut.

Lebih lanjut, Rahil dan Wibisono mengatakan bahwa skala yang monumental, kesan berat, besar, dan kokoh yang ada pada Istiqlal merupakan ciri khas dari arsitektur modern dengan aliran blutalism.

"Desain Masjid Istiqlal berusaha menghindari referensi dari masa lalu dan memperlihatkan semangat pada zamannya," tegas kesimpulan dalam jurnal tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/22/13164691/masjid-istiqlal-yang-mendobrak-desain-tradisional-di-masanya

Terkini Lainnya

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke