Salin Artikel

Tembok Roboh di Kemang Timur XI, Lurah Bangka: Kami Kekurangan SDM, Alat, dan Akses Sulit

Sejauh ini, Nofia telah mengerahkan sejumlah petugas Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Bangka dengan berbekal alat seadanya.

“Bukan lambat, kita kan butuh tenaga. Kita bagi-bagi tugas. Kemarin kan banyak permintaan evakuasi. Yang kerja kemarin baru PPSU. Saya sudah minta ke kecamatan. Untuk kelurahan itu alatnya sedikit,” kata Nofia saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Ia mengakui akses untuk alat berat sulit ke titik robohnya tembok. Minggu kemarin, pihak PPSU sudah mencoba menghancurkan puing-puing dengan palu.

“Tenaga kami terbatas PPSU, alat ngga ada, aksesnya susah. Semua membutuhkan bantuan. Satu-satu lah selesaikan,” ujar Nofia.

Menurut dia, pihaknya memerlukan waktu untuk menangani tembok sepanjang 20 meter yang roboh.

Ia saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Mampang Prapatan terkait penanganan tembok roboh.

“Saya sudah minta bantuan kecamatan, Suku Dinas Sumber Daya Air biar cepat tembok hancur. Biar cepat selesai, kalau hanya PPSU tenaga kurang,” kata Nofia.

Lokasi tembok roboh itu berada di dalam gang selebar sekitar satu meter. Alat-alat berat sulit untuk menjangkau titik tembok runtuh.

Sebelumnya, sejumlah warga menilai pemerintah setempat lambat menangani tembok rumah milik warga Kavling Melati di Jalan Kemang Timur XI hingga menyumbat saluran air.

Warga berharap pemerintah bisa mengangkat puing-puing reruntuhan tembok agar banjir cepat surut.

“Lambat ini penanganan (tembok rubuh). Saya ingin cepat ya penanganannya,” ujar Warga RT 010 RW 03 di dekat lokasi tembok roboh, Puji Rahayu (39) saat ditemui Kompas.com, Minggu (21/2/2021) sore.

Ia berharap pihak Kelurahan Bangka dan Kecamatan Mampang Prapatan segera menangani tembok yang rubuh dan menimpa rumah.

Pasalnya, warga tak kuat untuk mengangkat puing-puing reruntuhan tembok.

“Harusnya itu dari kelurahan kecamatan, kan timnya banyak. Tolonglah dateng ke sini, lihat keadaan kita gimana. Kalau RT, RW, LMK sudah dateng lewat atas (tembok runtuh). Kalau kelurahan, entah ya ini hari libur. Mungkin besok pada kerja,” tambah Puji.

Tembok milik rumah warga Kavling Melari runtuh pada Sabtu (21/2/2021) pukul 00.10 WIB.

Puing-puing reruntuhan tembok rumah menyumbat saluran air di pemukiman warga RT 010 RW 03 di 03 di Gang Melati.

Tersumbatnya saluran air sempat menyebabkan banjir di RT 010 RW 03 mencapai dua meter.

Sebelumnya, hujan deras turun sebelum tembok roboh.

Ada tiga rumah yang rusak akibat tertimpa tembok roboh. Dua rumah masih tertimpa di bagian atap.

Satu rumah lainnya rusak di bagian teras. Tembok roboh juga mengakibatkan saluran kali tersumbat puing-puing tembok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/22/13460771/tembok-roboh-di-kemang-timur-xi-lurah-bangka-kami-kekurangan-sdm-alat-dan

Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke