Situasi ini membuat akses lalu lintas terputus untuk dilalui kendaraan besar hingga Senin (22/2/2021).
Tado (19), warga setempat, mengatakan, amblesnya jembatan ini baru diketahui pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB.
"Karena kemarin kan jalan ketutup banjir di sini jadi pas surut kondisinya udah begini," kata Tado dikutip Tribun Jakarta, Senin.
Jembatan ini ambles di kedua ruas jalan dengan kedalaman bervariasi, sehingga permukaan jalan bergelombang. Selain itu, terdapat retakan di beton penopang.
Saat ini, jembatan itu hanya dapat dilintasi oleh kendaraan-kendaraan kecil, yang didominasi oleh kendaraan warga setempat dan relawan yang hendak membantu penanggulangan banjir yang masih merendam banyak kecamatan di Kabupaten Bekasi.
"Kemarin banjir tingginya di jalan ini kira-kira setengah meter, panjangnya kurang lebih satu kilo, enggak bisa lewat baru surutnya tadi pagi," ucap Tado.
Luapan Sungai Citarum mengakibatkan perumahan di sekitar sungai itu terendam banjir dengan kedalaman mencapai lebih kurang dua meter.
Hingga data diperbarui BPBD Kabupaten Bekasi hari ini, 13 kecamatan masih terendam banjir.
Banjir terparah melanda Kecamatan Pebayuran dengan kedalaman hingga 2,5 meter. Situasi ini juga disebabkan jebolnya tanggul Sungai Citarum di Pebayuran. (Yusuf Bachtiar)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Jembatah Jalur Panturan Kabupaten Bekasi Amblas Akibat Banjir Luapan Sungai Citarum."
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/22/17191621/banjir-kabupaten-bekasi-jembatan-jalur-pantura-ambles-akibat-luapan