Salin Artikel

Kala Anies Pamer Penanganan Banjir Melalui Kesaksian Pengurus RT/RW

Setelah Indonesia merdeka dari Belanda, sudah 16 kali Jakarta berganti gubernur. Masalah  banjir di Jakarta pun tidak pernah tuntas.

Namun setiap gubernur punya cara sendiri untuk memamerkan hasil kerja pengendalian banjir yang sudah mereka kerjakan. Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan, memilih untuk menampilkan hasil kerja pengendalian banjirnya dengan beragam kesaksian para pengurus RT/RW yang dia minta bicara di depan kamera.

Cipinang Melayu

Anies meminta tokoh masyarakat dan ketua RW di RW 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur memberikan testimoni tentang pengendalian banjir Pemprov DKI di lokasi itu.

"Saya minta warga di sini untuk menyampaikan, gimana pengalamannya, Pak," kata Anies dalam sebuah video yang ditayang di akun instagram Anies @aniesbaswedan pada 9 Februari 2021.

Ketua RW 04 Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi, pun memberikan testimoni. Irwan mengatakan, Anies berhasil memberikan rasa aman warga Cipinang Melayu karena tidak ada banjir setelah program gerebek lumpur dari Pemprov DKI dikerjakan di daerah kali Sunter.

Irwan mengatakan, 25 tahun warga menunggu, akhirnya suara mereka didengar dan solusi penanganan banjir bisa dirasakan masyarakat.

"Sejak 25 tahun yang lalu wilayah kami jadi wilayah langganan banjir, tanpa ada hujan pun, kiriman pasti datang (membuat banjir) itu luapan kali Sunter," kata Irwan.

Anies juga meminta tokoh masyarakat di wilayah tersebut yang bernama Ali Khalid untuk ikut memberi kesaksian di depan kamera.

"25 tahun kami tenggelam, kerugian kami bukan hanya 100-200 juta bahkan lebih luar biasa banyaknya. Alhamdulillah tahun ini hadiah yang besar bagi warga RW 04 dan RW 03, tahun ini betul-betul kita tidak kebanjiran," kata Ali dalam video yang sama.

3 kali banjir dalam 5 hari

Sepekan setelah video tersebut diunggah, wilayah Cipinang Melayu kebanjiran. Kompas.com mencatat ada tiga peristiwa banjir di wilayah Cipinang Melayu dalam kurun waktu lima hari.

Pertama terjadi pada Selasa pekan lalu dengan ketinggian air mencapai 20-80 sentimeter. Banjir kedua terjadi pada Kamis lalu yang disebabkan oleh saluran penghubung Sulaeman yang meluap.

Banjir ketiga yang menenggelamkan RW 04 Cipinang Melayu dengan ketinggian air 2-4 meter terjadi pada Sabtu lalu.

Pamer kerja penanganan banjir Jakarta ala Anies tidak berhenti di Cipinang Melayu. Setelah banjir melanda Jakarta Sabtu pekan lalu, Anies kembali meminta testimoni tentag kerja Pemprov DKI Jakarta kepada Ketua RT 02/RW 01 Rawa Buaya dan Ketua RW 01 Rawa Buaya di Jakarta Barat.

Kali ini bukan bebas banjir yang ditonjolkan Anies tetapi penanganan saat banjir tentang bagiamana agar daerah yang tergenang banjir bisa segera surut.

"Saya ingin undang Pak RT untuk menceritakan bagaimana pengalamannya Pak RT," kata Anies, Senin kemarin.

Ketua RT 02/RW 01 Rawa Buaya M Yusuf memuji kinerja Pemprov DKI Jakarta yang mampu menyurutkan air di wilayahnya dalam waktu 1x24 jam.

Yusuf mengatakan, kekurangan dari kerja penanggulangan banjir Anies adalah tidak ada buzzer yang bekerja untuk mengungkapkan hasil kerja dari Pemprov DKI.

"Karena ini cuma satu kekurangan pak Anies, pak Anies tidak punya buzzer," kata Yusuf.

Anies juga meminta Ketua RW 01 Rawa Buaya Arif Sahri untuk tampil di depan awak media dan bisa memberikan testimoni penanganan banjir Jakarta.

Arif mengatakan, kinerja DKI Jakarta sudah baik dalam menyurutkan genangan air di wilayah RW 01 Rawa Buaya.

Pasalnya, kata Arif, banjir biasanya bertahan selama kurang lebih 4-5 hari sebelum akhirnya bisa selesai dalam kurun waktu 1x24 jam.

"Yang tadinya Rawa Buaya itu keringnya antara 4-5 hari, sekarang 1x24 jam kering," kata Arif.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/23/07501421/kala-anies-pamer-penanganan-banjir-melalui-kesaksian-pengurus-rt-rw

Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke