Salin Artikel

Komnas Perempuan Desak Polisi Usut Kasus Lurah di Bekasi Diduga Cabuli Pedagang Warung

Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi mengatakan, Polres Metro Kota Bekasi yang sudah menerima laporan korban harus mengusut tuntas kasus dugaan kejahatan seksual itu.

"Komnas Perempuan mengharapkan pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan penyidikannya" akta Siti, Jumat (5/3/2021).

Komnas perempuan menyayangkan kasus itu terjadi. Apalagi terduga pelaku seorang lurah yang seharunya dapat melindungi masyarakat.

"Seharusnya lurah sebagai pejabat publik memberikan perlindungan bukan memanfaatkan kerentanan korban," kata Siti.

Korban ER (24) melaporkan seorang lurah di Kota Bekasi, Jawa Barat, ke Polres Metro Bekasi Kota atas dugaan pelecehan seksual. Lurah itu disebut telah melakukan pelecehan seksual saat ER mengantarkan teh manis di ruangan kantor si lurah.

"Betul, kami tangani," kata Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurizzal, Selasa lalu.

Warta Kota melaporkan, laporan polisi bernomor LP/2784/K/XII/2020/SPKT/Restro Bekasi Kota itu dibuat ER tahun lalu. Waktu kejadian tanggal 8 Desember 2020. Dalam laporan tersebut, ER mengaku hendak mengantar teh manis yang dipesan staf lurah tersebut.

Berdasarkan keterangan polisi, saat tiba di ruangan lurah itu disebut mendekati ER, memesan minuman yang sama dengan stafnya dan bersamaan dengan itu mencolek bokong korban. ER diam saja ketika dan langsung keluar ruangan.

ER lalu membuat minuman pesanan si lurah dan kemudian mengantarnya ke ruangan. Begitu ER masuk ruangan, staf lurah yang tadinya ada di dalam langsung bergegas keluar dan mengunci pintu.

Begitu staf lurah itu keluar, si lurah justru kembali melecehkan korban. Dia memegang tangan korban secara paksa, meremas bokong, dan payudara korban.

Korban kemudian berteriak agar pintu dibuka. Setelah itu, staf lurah langsung membuka pintu.

Hingga kini, kasus tersebut sudah bergulir selama tiga bulan. Polisi pun belum kunjung memeriksa lurah tersebut.

"Setelah ini. Setelah ini, kami menyentuh (lurah sebagai terlapor). Sebelum kami menyentuh, kami harus menemukan alat bukti, keterangan-keterangan, kami kan harus melengkapi dua alat bukti," ujar Alfian.

Sejauh ini tujuh orang saksi sudah diperiksa polisi terkait kasus itu. Satu saksi merupakan suami korban, sedangkan enam lainnya merupakan staf kelurahan.

Alfian membantah ada kendala dalam penyelidikan yang membuat kasus ini tak menemui titik terang hingga hampir tiga bulan.

Menurut dia, penyelidikan masih berjalan sampai saat ini karena menunggu para saksi untuk diperiksa.

"Tidak ada hambatan," ujar Alfian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/05/11475651/komnas-perempuan-desak-polisi-usut-kasus-lurah-di-bekasi-diduga-cabuli

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke