Salin Artikel

Bentrok di Jalan Raya Pancoran, Lalu Lintas Dialihkan ke Gatot Subroto dan Perdatam

Pantauan Kompas.com, lalu lintas di perempatan Tugu Pancoran dan pertigaan Jalan Perdatam ditutup.

Kendaraan dari arah Jalan Dr. Saharjo dialihkan ke arah Jalan Jenderal Gatot Soebroto.

Sementara itu, arus lalu lintas dari arah Pasar Minggu diarahkan berbelok ke arah Jalan Perdatam.

Polisi terlihat berjaga di perempatan Tugu Pancoran dan pertigaan Jalan Perdatam.

Saat ini, tawuran sudah mereda. Aparat kepolisan sudah berjaga di lokasi tawuran.

Sebelumnya, dua kelompok massa terlibat aksi tawuran di Jalan Pancoran Raya. Aksi lempar batu terlihat di Jalan Pancoran Raya.

Bom molotov terlihat melayang dan meledak di sana.

Polisi telah menembakkan gas air mata ke arah kelompok massa yang terlibat tawuran

Belum diketahui penyebab bentrok.

UPDATE:

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah langsung datang ke lokasi pasca bentrok mereda sekitar pukul 02.00.

Azis mengungkapkan bentrok yang terjadi dilatarbelakangi persoalan sengketa lahan di Jalan Pancoran Buntu 2 antara warga dengan pihak Pertamina. Diduga, ada kelompok lain yang menunggangi persoalan itu hingga terjadi bentrok tadi malam di Pancoran.

Sebelumnya, upaya mediasi antara kelompok yang bersengketa yaitu warga Jalan Pancoran Buntu II dan Pertamina telah dilakukan.

“Sebenarnya telah dilakukan upaya-upaya mediasi kedua belah pihak sama-sama menjaga situasi kamtibmas. Namun pada malam hari ini, bukan pihak-pihak yang bersengketa namun ada pihak-pihak luar yang menunggangi masing-masing kelompok,” kata Azis saat ditemui di lokasi bentrokan, Kamis (18/3/2021) dini hari.


Akibat peristiwa ini, puluhan korban berjatuhan. Perwakilan Solidaritas Forum Pancoran Bersatu Leon Alvinda Putra mengatakan, korban berasal dari warga Jalan Pancoran Buntu II dan anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu.

“Korbannya sudah puluhan, sekarang yang terdata sudah 20 orang. Banyak yang luka berat,” ujar Leon saat dikonfirmasi, Kamis (18/3/2021) dini hari.

Leon mengatakan, korban-korban mengalami luka kepala bocor dan kaki sobek. Korban lainnya mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan pihak kepolisian.

“Banyak (korban) yang dibawa ke rumah sakit,” ujar Leon.

Data yang diterima Kompas.com, ada 23 korban akibat bentrokan di Jalan Pasar Minggu Raya. Korban berasal dari pihak warga Jalan Pancoran Buntu II, yaitu Arip (luka di tangan dan punggung), Sukardi (kaki berdarah), Warso (kepala bocor), dan Eko (dada terkena batu).

Warga dan anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu juga mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah Jalan Pancoran Buntu II.

“Seorang warga (Pancoran Buntu II) dengan luka berat masih dirawat di RS Tebet,” ujar Leon. Korban sempat kesulitan ditangani karena terbatasnya alat medis dan kesulitan mengakses bantuan medis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/18/00023211/bentrok-di-jalan-raya-pancoran-lalu-lintas-dialihkan-ke-gatot-subroto-dan

Terkini Lainnya

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke