JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena menutup rumah tetangga dengan tembok ternyata tidak hanya terjadi di Ciledug, Kota Tangerang.
Baru-baru ini, dinding rumah kontrakan Marlina Ronita (48) di Jalan M. Jani Gang Abdul Mutholib RT 06 RW 03 Petukangan Utara, Pesanggragan, Jakarta Selatan, juga ditutup dengan batu bata putih atau hebel oleh tetangganya.
Tadinya, tembok yang membatasi antara rumah kontrakannya dengan rumah seorang tetangga memiliki tinggi sekitar setengah meter.
Kini, tembok pembatas itu dibangun lebih tinggi hingga hampir menyentuh bagian atap rumah.
Menurut Marlina, pembangunan tembok itu menyusul tuduhan dari tetangganya bahwa kucing peliharaannya sudah buang air besar sembarangan.
Ia menduga, tembok itu didirikan agar kucing-kucing miliknya tidak melompat ke area rumah tetangga.
Sebelum tembok itu dibangun, Marlina mengaku mendapat serangan dari sang tetangga.
"Mereka nuduh kucing saya pup di rumahnya. Kan yang melihara kucing bukan saya aja. Katanya kucing saya pup di rumahnya. Masa gara-gara binatang, saya ga akur sama tetangga," kata Marlina saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/3/2021).
Kronologi penyerangan
Berdasarkan keterangan Marlina, ia diserang oleh tetangga samping rumahnya pada Senin (15/3/2021) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu, ia sedang sendirian di rumah.
"Suami saya sedang ga di rumah, pas bangun tidur anak saya ga di rumah, dia lagi keluar sama temannya ngopi," ujar Marlina.
Saat itu, Marlina mendengar ada suara orang yang melompat ke halaman rumahnya. Orang itu kemudian berteriak menyuruh Marlina keluar rumah.
"Mereka teriak 'woi keluar lu' kaya gitu. Dia bilang kotoran kucingnya kebauan sampe sini," ujar Marlina.
Saat dia mengintip di balik jendela, ternyata tetangganya, seorang pria paruh baya bersama anak laki-lakinya sudah berada di depan pintu rumahnya.
"Si anak dateng tiba-tiba langsung nendang jendela," kata Marlina. Akibatnya kaca jendela rumahnya pun pecah.
Perempuan itu sontak mengambil handphone miliknya untuk mereka kekerasan yang terjadi di rumahnya.
Marlina kemudian didorong hingga hampir terjatuh, handphone-nya pun ikut ditarik oleh sang tetangga.
Ia diteriaki dengan kata-kata binatang dan diminta menghapus video oleh anak itu. Handphone tersebut kemudian dibanting.
Dari video yang diterima Kompas.com, pria paruh baya itu sempat bilang "Ngontrak di sini jangan banyak lagu. Dari sini baunya (kotoran kucing) ke mana-mana bu. Saya masih tahan aja".
Marlina masih mempertimbangkan apakah ingin melaporkan kejadian tersebut ke polisi atau tidak.
“Pengennya selesai baik-baik aja. Tapi ada konsekuensi juga sih. Kalau berat hati, bisa kita laporkan ke polisi. Kita butuh tanggung jawab buat kerusakan rumah,” tambah Marlina.
(Penulis : Wahyu Adityo Prodjo/ Editor : Sabrina Asril)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/18/11000091/terjadi-lagi-kini-giliran-rumah-marlina-yang-ditutup-tembok-oleh