Enam tahun berlalu, penyebab kematian Akseyna masih menjadi misteri. Padahal, ada beberapa petunjuk yang seharusnya bisa digunakan polisi untuk mengungkap misteri kematian Akseyna.
Misalnya, Akseyna yang masih berkomunikasi dengan sang ibu hingga teman-temannya yang bisa masuk ke kamar kosnya.
Berikut kronologi kematian Akseyna hingga janji kosong para Kapolres Depok untuk mengungkap tabir misteri kematian Akseyna.
21 Maret 2015
Akseyna berkomunikasi melalui telepon genggam dengan sang ibu yang tinggal di Yogyakarta.
26 Maret 2015
Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan mengambang di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
29 Maret 2015
Ibu Akseyna kembali mencoba menghubungi anaknya. Sebab, Akseyna tidak dapat dihubungi sejak 22 Maret 2015. Hingga akhirnya, telepon sang ibu dijawab pada 29 Maret 2015.
Namun, bukan Akseyna yang menjawab telepon tersebut, melainkan seseorang yang mengaku teman Akseyna. Bahkan, teman-teman Akseyna kala itu diketahui berada di dalam kamar kosnya.
30 Maret 2015
Keluarga Akseyna mendapatkan surat wasiat yang ditemukan di dalam kamar kos. Surat yang disebut ditulis oleh Akseyna itu diberikan langsung kepada ayah Akseyna oleh seseorang bernama Jibril.
Jibril disebut sebagai salah satu teman dekat Akseyna.
Ayah Akseyna meyakini bahwa Jibril adalah orang yang diajak berbicara oleh ibu Akseyna melalui telepon sehari sebelumnya.
Ketika ayah Akseyna dan kepolisian mendatangi kamar kos sang anak, ternyata kamar tersebut sudah dalam keadaan berantakan.
31 Maret 2015
Jenazah Akseyna dimakamkan di Sleman, Yogyakarta, pada pukul 10.00 WIB.
5 Mei 2015
Kapolres Metro Depok yang kala itu dijabat Kombes Ahmad Subarkah menduga Akseyna tewas karena bunuh diri. Namun, polisi masih menyelidiki adanya dugaan Akseyna tewas dibunuh.
25 Mei 2015
Jabatan Kapolres Metro Depok diganti oleh Kombes Dwiyono. Sama seperti pendahulunya, Dwiyono juga menyebut polisi masih mendalami penyebab kematian Akseyna.
29 Mei 2015
Dir Reskrimum Polda Metro Jaya yang dijabat Kombes Krisna Murti mengatakan, polisi menemukan ada bukti luka lebam di sekujur tubuh Akseyna.
4 Juni 2015
Krisna Murti kembali mengungkap fakta terbaru kasus kematian Akseyna. Dia mengatakan, ada bekas sobekan di sepatu Akseyna.
"Sepatu korban robek di bagian kiri dan kanan, maka korban diduga diseret," ujar Krisna di Mapolda Metro Jaya.
11 Juli 2015
Akun Twitter dengan nama @akseyna berkicau sebuah pesan bernada ancaman, yakni "SY JANJI, AKN BLS SMUA PRBUATAN KALIAN TRHDAP ACE, SY AKN BLJR MNJADI “KALIAN” &; TENTUNYA MELAKUKAN HAL SAMA DGN CRA SY SNDIRI, CAMKAN ! -R-"
Namun, akun tersebut langsung dinonaktifkan oleh pemiliknya.
16 Mei 2016
Kapolres Metro Depok yang kala itu dijabat Kombes Harry Kurniawan mengatakan bahwa kasus Akseyna masih menjadi prioritas utama dirinya selama menjabat.
"Kalau ada kasus-kasus atensi, saya akan dalami dulu. Akseyna? Insya Allah kasus yang menjadi atensi khusus di Polres maupun Polda kita koordinasikan dengan Polda Metro Jaya. Mohon dukungannya ya," katanya.
3 Februari 2020
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri yang dijabat oleh Kombes Asep Adi mengatakan, Polres Metro Depok kembali membuka penyelidikan kasus Akseyna.
"TKP pun juga sudah diolah kembali oleh Kapolres (Metro Depok) yang hari ini, yaitu Kombes Azis Andriansyah," ungkap Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Namun, hingga kini, polisi belum mengungkap hasil penyelidikan terbaru dari kematian Akseyna.
Enam tahun berlalu, jabatan Kapolres Metro Depok sudah enam kali berganti, dari Kombes Ahmad Subarkah, Kombes Dwiyono, Kombes Harry Kurniawan, Kombes Herry Heryawan, Kombes Didik Sugiarto, hingga terakhir Kombes Azis Andriansyah.
Namun, tak ada satu pun yang bisa menguak misteri kematian Akseyna.
Terakhir, Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar yang menjabat mulai Januari 2021 menyebutkan bahwa kematian Akseyna masih menjadi pekerjaan rumah bagi kepolisian.
"Itu (misteri kematian Akseyna) jadi utang, PR buat Polres Depok. Insya Allah, nanti kami lihat dulu. Saya baru satu hari (menjabat), nanti saya pelajari, nanti insya Allah," kata Imran, 8 Januari 2021.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/26/07594561/petunjuk-penting-kasus-kematian-akseyna-hingga-pr-polri-untuk-mengungkap