Salin Artikel

Menilik Kembali Isi Surat Wasiat Akseyna yang Diduga Ditulis Dua Orang Berbeda

Surat tersebut ditemukan oleh salah satu temannya setelah jenazah Akseyna diketahui mengambang dengan tas berisi batu di pungungnnya di Danau Kenanga, Universitas Indonesia pada 26 Maret 2015.

Surat tersebut kemudian diberikan kepada orangtua Akseyna.

Apa Isi Surat Wasiat itu?
Surat wasiat tersebut bertuliskan, "Will not return for eternity, please don't search for existence, my apologies for everything."

Terdapat tiga coretan perubahan pada pesan pendek yang diduga ditulis oleh Akseyna tersebut. Pertama, kata "never" yang diubah menjadi "not".

Kedua, kata "ever" diubah menjadi "eternity", serta kata terakhir yang diubah adalah "me" menjadi "existence". Di akhir surat, penulis membubuhkan tanda tangan yang diduga tanda tangan Akseyna.

Siapa Penulisnya?

Grafolog Deborah Dewi menduga surat tersebut ditulis oleh dua orang yang berbeda, Akseyna dan orang lain. Hal ini berdasarkan analisa menggunakan pembesaran mikroskopik 200x.

Pesan pendek dalam surat itu diduga ditulis oleh Akseyna dan orang lain yang belum diketahui identitasnya. Sementara, tanda tangan pada akhir surat dipasikan sebagai tanda tangan palsu yang dibuat orang lain.

"Siapapun orang kedua itu, dia pikir dia cerdas," tulis Deborah dalam e-mailnya kepada Wartakotalive.com, 21 Mei 2015.

Misteri Kematian dan Penantian Orangtua Akseyna

Tujuh tahun berlalu, penyebab kematian Akseyna masih menjadi misteri. Padahal, ada beberapa petunjuk yang seharusnya bisa digunakan polisi untuk mengungkap misteri kematian Akseyna.


Misalnya, Akseynna yang masih berkomunikasi dengan sang ibu hingga teman-temannya yang bisa masuk ke kamar indekosnya.

Kematian Akseyna sempat disimpulkan sebagai akibat bunuh diri oleh kepolisian. Belakangan, polisi meralat kesimpulan itu.

Gelar ulang perkara menemukan, ada lebam di kepala Akseyna yang diduga hasil penganiayaan. Ada kemungkinan mahasiswa jurusan Biologi itu diseret menuju danau, terlihat dari robekan sepatu pada bagian tumit.

Dokter yang mengotopsi jasadnya menyimpulkan, Akseyna dalam keadaan bernapas saat tenggelam di danau, tetapi tidak sadarkan diri sebab ada air dan pasir di dalam badannya.

"Kami berkesimpulan bahwa untuk Akseyna kasusnya bukan bunuh diri, namun korban pembunuhan. Itu hasil perkara, sudah terang ini tindak pidana kami pindahkan proses penyidikan dalam rangka membuat terang peristiwa siapa pelakunya," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Krishna Murti, 4 Juni 2015.

Keluarga kumpulkan informasi

Keluarga Akseyna melalui akun instagram @peduliakseynaui membuka pool informasi. Oleh ayah Akseyna, Mardoto, Kompas.com telah diizinkan mengutip unggahan akun instagram tersebut.

"Hingga saat ini, 7 tahun dari waktu kejadian, polisi belum berhasil mengungkap kasus dan menangkap pembunuhnya," tulis akun @peduliakseynaui, dikutip Minggu (27/3/2022).

Akun itu, mengatasnamakan keluarga Akseyna, meminta agar masyarakat yang mengetahui informasi berkait kematian korban agar melapor ke situs bit.ly/akseyna.

"Jika teman-teman memiliki informasi terkait motif, pelaku, TKP (tempat kejadian perkara), atau kronologi kejadian, mohon dengan sangat untuk menginformasikan pada kami lewat link: bit.ly/akseyna," papar @peduliakseynaui.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/26/08521281/menilik-kembali-isi-surat-wasiat-akseyna-yang-diduga-ditulis-dua-orang

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke