Dalam penggerebekan tersebut, tim menemukan lima bom siap pakai.
"Kita temukan barang bukti, lima bom aktif jenis bom sumbu yang siap digunakan," kata Kapolri dalam jumpa pers secara virtual, Senin (29/3/2021).
Tim juga menemukan sejumlah barbuk lain, yakni lima toples berisi berbagai bahan kimia untuk membyat bom. Total beratnya sekitar 4 kg.
Selain itu, bahan peledak yang sudah diracik menjadi bom seberat 1,5 kg.
Namun, Kapolri tidak merinci di lokasi mana barbuk tersebut ditemukan.
Dalam penggerebekan tersebut, empat orang ditangkap. Mereka diduga terlibat dalam tindak pidana terorisme.
Kapolri menjelaskan, peran mereka ada yang membeli bahan kimia, mengajarkan membuat bom, pembuat bom, hingga orang yang akan meledakkan bom.
"Tim satgas terus melakukan pengembangan," ucap Kapolri.
Sebelumnya, bunyi ledakan terdengar ketika polisi menggeledah rumah terduga teroris di Jalan Raya Cikarang-Cibarusah, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin.
Sumber ledakan diduga dari dalam rumah kontrakan yang sedang digeledah.
Ledakan itu terjadi beberapa saat setelah polisi meminta wartawan menjauh dari area sekitar rumah tersebut.
"Tolong sterilkan dulu, karena masih ada barang bukti bom yang akan kami disposal (musnahkan)," kata salah seorang polisi di lokasi sebagaimana dikutip dari Tribun Jakarta.
Sementara Warta Kota melaporkan, ledakan tersebut disusul kepulan asap putih pekat dari balik pagar tinggi berwarna biru yang merupakan rumah tinggal terduga teroris.
Sontak, warga di sekitar lokasi yang ikut menonton proses penggeledahan jadi kocar-kacir.
Hingga saat ini belum dapat dipastikan identitas orang yang diamankan dan keterkaitannya dengan pengeboman di Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Minggu kemarin oleh jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD).
"Pagi tadi sekitar jam 09.30 di lokasi ini telah diamankan satu orang pelaku, diduga pemilik bom dan bahan baku bahan peledak," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di lokasi, dikutip dari siaran Kompas TV.
"Tim gegana dan labfor sedang melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara)," lanjut Fadil.
Fadil menambahkan, keterangan lebih lengkap akan disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Polda Metro Jaya pada Senin sore.
Kompas TV melaporkan, rumah terduga teroris yang digeledah polisi diapit dua bengkel motor.
Rumah berpagar tinggi warna biru masih dijaga polisi bersenjata.
"Berdasarkan keterangan yang kami dapatkan, dari beberapa sumber atau warga sekitar, bahwa 1 orang ini bisa dikatakan orang yang mengontrak atau menyewa rumah," kata jurnalis Kompas TV Agi Kurniasandi dalam laporannya.
"Tadi, selain satu orang diamankan, juga ada dua pegawai bengkel yang diamankan kepolisian untuk pemeriksaan," tambah Agi.
Sementara itu, dua terduga teroris diamankan tim Gegana Polda Metro Jaya di rumah di Jalan Raya Condet, RT 005/003, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Senin siang.
Dari pantaun Kompas.com di lokasi, mobil tim Gegana Polda Metro Jaya stand by di depan rumah yang dijadikan show room mobil itu, garis polisi juga telah dipasang.
Warga sekitar, Sri Anita (47), mengatakan peristiwa penangkapan dua terduga teroris itu terjadi pukul 10.30 WIB.
"Sempat berontak dulu tadi di situ. Tahu-tahu udah diborgol, pakai kaos putih dan sarung (orangnya)," ujar Anita kepada wartawan di lokasi.
Setelah satu pria diamankan polisi, tak berselang lama, satu perempuan juga diamakan tim Gegana Polda Metro Jaya.
"Ini rumah pribadi, tapi kayaknya ada showroom juga," lanjut Anita.
Anita mengenal salah satu orang yang diamankan tersebut.
"Ya kenallah, Pak Husein kan. Orangnya baik banget. Hubungan sama warga baik," ujar Anita.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/29/15373391/tim-densus-88-temukan-5-bom-siap-pakai-saat-gerebek-di-condet-dan-bekasi