Salin Artikel

Satu Buronan Densus 88 Diamankan, Polisi Minta Terduga Teroris Lain Menyerahkan Diri

Permintaan tersebut pasca satu buronan terduga teroris bernama Nouval Farisi (36) menyerahkan diri ke Polsek Setiabudi pada Kamis (8/4/2021) malam.

Selanjutnya, terduga teroris telah diamankan oleh Densus 88.

“Menghimbau orang-orang yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang untuk melakukan upaya yang sama, dengan baik,” ujar Azis kepada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (9/4/2021) sore.

Azis mengatakan, penanganan aksi terorisme tak melulu dengan upaya represif atau penangkapan. Ia menambahkan, polisi akan melayani dengan baik terkait penyerahan diri terduga teroris.

“Sekarang kita dorong DPO yang lain untuk menyerahkan diri saja,” tambah Azis.

Nouval sebelumya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Densus 88 Polri.

Ia sempat tinggal di Tanjung Barat, Jakarta Selatan dan kemudian pindah ke Pasar Minggu sekitar lima tahun lalu.

Densus 88 memburu tiga orang terduga teroris dari pengembangan penangkapan terduga teroris sebelumnya.

Densus 88 memasukkan tiga orang terduga teroris itu dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kompas.com menerima dokumen yang menyebutkan tiga DPO terduga teroris itu atas nama Arief Rahman Hakim (48), Nouval Farisi (36), dan Yusuf Iskandar alias Jerry (54).


"Benar, tiga DPO itu adalah DPO Densus 88 Polri," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Rabu (7/4/2021).

Ramadhan mengatakan, para buron itu diketahui berdasarkan hasil pengembangan dari penangkapan sejumlah terduga teroris di Jakarta.

Arief Rahman Hakim diketahui tinggal di Petukangan Selatan, Pesanggrahan. Yusuf Iskandar alias Jerry, tinggal di Jati Padang, Pasar Minggu.

Ketiga orang tersebut diduga melanggar ketentuan Pasal 15 jo Pasal 7 jo Pasal 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/09/20530641/satu-buronan-densus-88-diamankan-polisi-minta-terduga-teroris-lain

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke